PASANG IKLAN GRATIS!!!!

http://furnituredesign-joglosmart.blogspot.com

Pasang iklan langsung, cepat dan gratis. New Fair System, bagi-bagi keuntungan.

Selasa, 03 Februari 2009

Aksentuasi Desain Clean-cut

_mg_9565Wujud hunian modern dewasa ini berkembang dengan semakin menonjolkan aspek fungsional dan aspek praktis, yang berujung pada upaya optimalisasi desain. Bentuk yang semakin sederhana, sistem operasional yang semakin mudah dan fleksibel, serta keindahan tampilan merupakan tantangan tersendiri bagi para desainer dalam menciptakan arsitektur dan interior bangunan yang berkualitas. Kecenderungan ini berdampak bagi kelancaran seluruh aktivitas, serta menjadi inspirasi desain yang terus-menerus melahirkan inovasi baru.

Salah satu contoh penerapan desain tersebut ditunjukkan dalam sebuah rumah tinggal karya arsitek Sukendro Sukendar dan Jeffry Sandy yang di liput berikut ini. Pada karya mereka, ruangan-ruangan tersusun dalam sebuah alur yang mengalir sebagai bagian dari solusi hunian yang cerdas sekaligus mengakomodasi kebutuhan beraktivitas sehari-hari. Bentuk lahan yang “mengantong” dan cenderung tidak beraturan juga berhasil diolah sebagai bagian dari sebuah kesatuan desain yang berpadu secara harmonis.


Modern-Clean

_mg_9594Keistimewaan dari arsitektur hunian di kawasan Cipete ini terdapat pada garis desainnya yang simpel dan serba clean-cut. Ciri desain yang juga diterapkan pada beberapa karya arsitek Sukendro yang lain, menjadi detail esensial dalam rumah rancangannya. Dalam wujud clean-cut yang serba sederhana dan polos tersebut, terdapat berbagai elemen fungsional arsitektur dan interior. Hasilnya adalah tampilan yang sederhana dan rapi, sekaligus kesan ruangan yang lebih lapang, dan lebih fleksibel sesuai dengan esensi desain modern yang efektif dan efisien. Pintu, jendela, lemari, serta pengolahan lanskap merupakan beberapa elemen bangunan yang ‘tersembunyi’ dalam bidang-bidang dinding di rumah ini. Diantaranya berupa permukaan pintu dan lemari yang tersamar dengan penggunaan warna dan jenis pelapis yang sama dengan dinding, serta lapisan bukaan pintu dan jendela yang dapat dibuka, ditutup, dan ‘disimpan’ secara built-in dalam dinding. Selain itu, terdapat pula beberapa bidang dinding yang dapat digeser atau dipindahkan arahnya, untuk menghasilkan bentuk ruangan yang diperlukan.


Organisasi Ruang

_mg_9467Area hunian dimulai dari batas pagar dan gerbang utama bangunan yang luasnya hanya sekitar 6m. Setelah sampai di area pelataran beralas grassblock dan rerumputan hijau, tampaklah bidang ‘muka’ utama bangunan terdepan berupa sebidang dinding berlapis batu eksotis red agra dari India, dengan segaris sobekan dinding sebagai aksen, dan sebuah kolam ikan mungil di sisi bawahnya. Di baliknya terdapat kamar-kamar dan area untuk servis. Selain itu, di pengujung dinding red agra tersebut terdapat pintu utama menuju ruangan tamu, dan atap carport yang membatasi area servis dan area parkir yang bersifat publik, dengan area utama hunian yang lebih privat.

Area utama hunian terdiri dari sebuah living room sebagai pusat hunian, yang didesain menyatu dengan ruangan makan dan pantri dalam sebuah layout ruangan kotak memanjang yang kompak. Di kedua sisinya terdapat dua lapis dinding yang dapat dibuka tutup secara fleksibel. Lapisan pertama berupa dinding panel kayu masif, yang juga berfungsi sebagai daun pintu raksasa yang dapat dibuka seluruhnya. Lapisan kedua adalah bingkai jendela-jendela kaca yang juga dapat digeser dan ‘disimpan’ rapi. Dengan sistem ini, hubungan antara ruang dalam dan kolam dekoratif mungil di sisi kiri dan ruang luar di sisi kanannya yang terdiri dari dek kayu, kolam renang, dan lanskap hijau, dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Sistem ini tidak hanya mengakomodasi kebutuhan pemilik akan terciptanya kesan alami dan keterbukaan di ruangan hunian, tetapi juga menunjang sistem keamanan bangunan dengan meminimalisasi keberadaan bukaan yang rawan dimasuki tamu tak diundang.

Tangga juga menjadi elemen bangunan yang penting di area ini. Tangga berperan sebagai pusat perhatian ruangan dengan bentuk U, yang diekspos dalam material pijakan dari marmer dan railing kaca transparan yang elegan, serta karakter “bersih” yang tetap muncul. Bagian bawah area bordes yang dimanfaatkan sebagai rak televisi memperkuat kesannya sebagai pusat perhatian ruangan. Bagian belakang tangga, yang termasuk area lantai 2, merupakan area hunian yang bersifat lebih privat lagi. Diantaranya terdapat ruang terbuka berlantai parket kayu untuk ruangan dansa, dan kamar tidur. Kamar-kamar tidur di lantai-1 terletak tepat di bagian belakang tangga, juga tampak tersamar, yaitu dengan pintu-pintu sewarna dengan bidang dinding panel kayu yang melatari area tangga. Sedangkan kamar tidur di lantai 2 terletak berhadap-hadapan, menyisakan ruang terbuka yang sejajar dengan living room di bawahnya, sehingga ‘menyembunyikan’ bentuk lahan yang berbelok tak beraturan. Secara keseluruhan, area hunian tampak simpel dan terasa familiar, terutama dengan adanya kesinambungan antar-ruang yang terjalin optimal.


Detail Eklektik

_mg_9533Sebuah hunian tidak selalu menjadi lengkap hanya dengan inovasi desain dan konstruksi modern yang canggih. Dalam hal ini diperlukan juga unsur-unsur yang bersifat personal di dalamnya. Pada rumah hunian ini, detail-detail bernuansa eklektik menjadi aksentuasi desain dan dekorasi ruangan yang esensial. Nuansa ini terdapat mulai dari penggunaan material batu red agra yang berkesan rustic, kisi-kisi kayu yang membentuk kulit kedua di bagian void bangunan, susunan lempengan ukiran kuningan antik pada beberapa bidang dinding, rangkaian melingkar tali-temali untuk bingkai kusen dan pintu, sampai dengan beberapa detail interior bernuansa klasik atau ketimuran yang eksotis. Seluruhnya membentuk padanan yang serasi dan saling melengkapi.

Keberadaan detail-detail ini tidak hanya memasukkan selera penghuni ke dalam desain, tetapi juga mewujudkan kesan bangunan yang lebih ‘hangat’ dan homy. Dengan demikian desain arsitektur dan interior utama yang memang cenderung simpel dan clean-look dapat berimbang. Alhasil dari seluruh kombinasi aspek desain tersebut, terciptalah sebuah hunian yang indah dan nyaman, serta akomodatif.

Arsitek prinsipal: Sukendro Sukendar dan Jeffry Sandy (Nataneka Arsitek)
Arsitek project: Andri Feri Krisna (Nataneka Arsitek)
Lokasi: Cipete, Jakarta Selatan

Kiat Mengolah Lahan Sempit

img_9894Menyiasati penggunaan lahan yang terbatas untuk hunian menjadi tantangan yang semakin banyak dihadapi oleh arsitek dan kontraktor. Mereka tidak hanya dituntut mampu mengakomodasi kebutuhan ruang tetapi juga berkreasi untuk mengekspresikan gaya hidup pemilik rumah.

Rumah urban yang berlokasi di kawasan Bintaro Jaya, Tangerang merupakan karya arsitek Hanny dan rekannya. Dengan lahan seluas 118 m2 tanpa pagar pembatas arsitek berupaya mengoptimalkan kaveling tersebut untuk tempat tinggal satu keluarga dengan tiga orang anak. Sebagai tahap awal, arsitek dan pemilik sepakat memilih gaya modern minimalis dengan sedikit modifikasi warna sesuai dengan keinginan pemilik. Massa bangunannya menonjolkan komposisi bidang berbentuk kotak geometris yang disusun maju mundur atau miring sehingga tampil dinamis. Atapnya berbentuk setengah pelana sehingga menjadi aksen pertama yang langsung menarik perhatian orang.


img_9975Mengikuti posisi bangunan yang berada di sudut kaveling (hook), rumah ini dirancang dengan dua fasada yaitu tampak depan dan tampak samping. Sebagian besar dinding dicat warna kuning muda dan warna kuning tua. Beberapa bidang lainnya diberi finishing tekstur garis dan dicat warna abu-abu sedangkan kusen jendela dan daun pintu diberi finishing warna putih. Aksen pada tampak muka dirancang berupa kanopi dari kerangka baja dengan sistem gantung / kantilever yang menaungi carport dan area masuk. Aksen lain berupa struktur penopang kanopi dan beberapa teralis balkon yang dirancang berupa kisi-kisi dan diberi finishing warna merah. Ada pula ornamen berupa tiang bendera yang menempel pada dinding.

img_9901Selanjutnya, arsitek juga sangat memperhatikan sirkulasi udara dan masuknya cahaya alami ke setiap sudut rumah agar hunian sehat dan nyaman. Karena itu, dipasang kipas turbin pada atap dan membuat lubang void sampai ke atap di atas dapur sementara semua ruangan yang menghadap ke arah luar dilengkapi oleh jendela kaca yang lebar. Semua dinding dalam dan plafon dicat warna off white kekuningan. Demikian pula dengan warna keramik pelapis lantai agar memberikan kesan terang dan lapang. Selanjutnya, arsitek menerapkan susunan ruang (layout) yaitu ruang-ruang semipublik ditempatkan di lantai dasar sedangkan ruang-ruang privat dan servis di lantai atas.

Agar ruangan efisien beberapa trik diterapkan diantaranya fungsi ruangan tamu digabung dengan ruangan keluarga sedangkan area dapur disatukan dengan area makan. Sebagian ruangan di lantai dasar diberi penyekat transparan. Contohnya antara ruangan duduk dan ruangan makan serta dapur disekat dengan pintu geser dari kaca sandblast setinggi plafon. Tangga dalam juga dirancang cukup selebar 60 cm dengan bentuk menyerupai huruf U sedangkan kerangka baja serta anak tangga dari keramik bermotif kayu juga diekspos sehingga memberikan kesan “ringan”. Selain itu, ruang kolong atap (attic) yang berada di atas kamar tidur dimanfaatkan untuk tempat penyimpanan dan area cuci jemur.

img_9883Pendekatan desain yang berbeda juga terlihat pada furnitur yang tidak lagi didominasi oleh bentuk kotak geometris tetapi diberi sedikit sentuhan melengkung atau ornamen dekoratif yang eksentrik sehingga tampil elegan. Hal ini terlihat pada seperangkat sofa di ruangan duduk yang dikombinasikan dengan coffee table dan meja konsol bernuansa modern klasik. Selain aksesori berupa cermin bulat yang besar, pemakaian pelapis warna cokelat menghadirkan suasana yang hangat. Beranjak menuju dapur dan area makan, terasa kesan modern dan dominasi warna merah yang merupakan warna favorit pemilik. Hal ini terlihat pada finishing high pressure laminate / HPL pada lemari (kitchen set).

Agar tidak berkesan monoton, beberapa pintu lemari dapur dibuat dari kaca buram (acid glass) dan HPL warna abu-abu sedangkan permukaan meja kerja dilapisi oleh bahan solid surface warna hitam. Bentuk kotak-kotak pada lemari dapur dipadu dengan garis-garis pada handel daun pintu lemari dan teralis jendela yang terbuat dari besi. Selanjutnya di desain tata pencahayaan (lighting) baik berupa lampu jenis downlight maupun pencahayaan tidak langsung pada langit-langit gantung untuk menciptakan suasana yang nyaman baik pada ruangan maupun pada fasada di malam hari. Arsitek merasa puas karena telah berhasil menciptakan hunian di lahan yang relatif sempit sesuai dengan keinginan pemilik.

Fotografer : Ahkamul Hakim
Lokasi : Rumah tinggal di Bintaro
Arsitek : Hanny dan rekan
Interior : Pemilik rumah dan arsitek

Taman Tropis Moderen

img_1409 Tanaman tropis diaplikasikan dalam komposisi tegas yang serba bersih menciptakan kesan simpel dan modern melengkapi rumah tropis suasana resor ini.

Jika biasanya tanaman tropis diaplikasikan dalam komposisi yang serba natural maka tampilan taman yang menyelimuti bangunan tropis dua lantai ini memberikan kesan yang berbeda dari biasanya. Secara umum tidak ada pilihan tanaman yang khusus untuk taman ini, karena jenis-jenis tanamannya sama dengan yang biasa kita jumpai. Perbedaannya adalah cara penataannya sehingga secara keseluruhan memberi tampilan yang unik.

img_1248 Prinsip awal desain untuk ruang luar rumah tinggal ini ditangani oleh tim arsitek Herwin dan Leoni yang bekerja sama dengan desainer lanskap Heri Syaefudin. Massa bangunan mendominasi area kaveling sehingga tersisa area selebar 5 meter saja yang mengelilingi area samping dan muka bangunan. Dengan tembok pembatas kaveling yang cukup tinggi mengelilingi bangunan maka praktis hanya sedikit area yang tersisa untuk membuat taman agar rumah tersebut menjadi lebih bersuasana resor seperti yang direncanakan. Untuk menyiasatinya, dibuat taman yang kesannya lebih ‘vertikal’ yaitu dengan memilih tanaman yang karakter tumbuhnya vertikal dengan memanfaatkan bidang vertikal sepanjang garis pagar.

Jalur pedestrian berbentuk L dibuat mengikuti garis pagar. Bangunan dimulai dari pintu masuk menuju ke teras samping. Jalur dibuat tegas dan jelas berupa pengerasan batu andesit yang secara prinsip memisahkan taman menjadi dua area yaitu area tanaman dan area rumput. Area tanaman berada pada posisi pagar sedangkan area rumput berada di sekitar bangunan. Komposisi seperti ini memberi efek luas pada ruangan yang terbatas.

img_1204 Tanaman yang karakter tumbuhnya vertikal ditanam secara homogen dalam jumlah massal untuk mengisi satu bidang lahan. Beberapa jenis tanaman yang bertajuk melebar ditanam pada area-area tertentu untuk menaungi sekitar area sekaligus untuk keseimbangan bentuk terhadap bangunan.

Variasi dan dinamika dari komposisi yang homogen itu mengikuti dinamika dinding pagar yang dibuat bervariasi. Pagar yang rendah dilengkapi dengan tanaman yang skalanya kecil seperti tanaman irish yang melatarbelakangi pagar setinggi satu meter berwarna hitam. Tinggi maksimal tanaman hanya mencapai 70 cm berada pada skala yang berimbang dengan pagar, sedangkan untuk pagar yang tinggi menggunakan bambu hijau yang tingginya bergradasi.

img_1233 Komposisi yang sedikit kompleks dijumpai pada area di sekitar pintu masuk sebagai penekanan untuk welcome area. Sepasang kamboja kuning meneduhi area pintu masuk yang letaknya berjenjang semakin tinggi menuju area foyer. Tanaman hias dari kelompok Bromelia menjadi penutup tanah di seputar pohon. Komposisi tanaman yang sejenis juga mewarnai area plaza di sekitar teras samping. Area multifungsi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan outdoor keluarga ini menekankan pada aspek keteduhan untuk menunjang kenyamanan saat beraktivitas. Agar kesan bersih pada area plaza menjadi lebih kentara, maka area penanaman diatur dalam bak setinggi 60 cm sejajar dengan tinggi lantai di dalam rumah. Beragam tanaman tahan teduh seperti Costus dan maranta mengisi komposisi bak tanaman ini.

Elemen hardmaterial juga diaplikasikan pada taman ini. Selain untuk memberikan aksentuasi juga untuk memberikan dinamika pada taman yang bentuknya sempit memanjang dan serba geometris ini. Pengolahan dinding dengan sebuah aksesori gentong gerabah yang diberi hiasan kulit telur menjadi salah satu contoh pengolahan yang elegan. Penampilannya ibarat sebuah lukisan berbingkai yang menjadi eye catcher bila dilihat dari arah ruang-ruang dalam. Untuk menikmati keindahan taman, ditempatkan gazebo Bali tepat di titik sudut taman. Gazebo yang terbuat dari kayu kelapa beratap ilalang menjadi “jeda“ antara area depan dan area pribadi ke taman yang lebih masuk dalam.

Lokasi : Rumah tinggal di Jakarta Utara
Arsitek : Herwin Octavianus dan Leoni Sukandar
Lanskap : Heri Syaefudin dari GONKU Nursery
Lighting : Leni dari Lentera Art Lighting

Desain Taman di Perkotaan

t1Pemakaian hardmaterial secara cerdas bisa dijadikan ikon untuk mempertegas karakteristik sebuah taman. Pengolahan elemen ruang dan penempatan aksesori yang bernilai seni tinggi secara tepat merupakan hal yang sering diimplementasikan pada rancangan taman di kawasan perkotaan. Kondisi ini tampak kentara pada taman keluarga Rudiantara dan Rini di kawasan Menteng – Jakarta Pusat. t2

Taman yang mengedepankan peranan hardmaterial ini dibuat dengan bantuan I Nyoman Miyoga, desainer lanskap yang berdomisili di Bali. Taman rumah tinggal yang kental dengan sentuhan Islami ini memiliki karakteristik yang khas dan jarang dijumpai di tempat lain.

t3 Ide awal perancangan taman ini bermula dari keinginan keluarga untuk membuat rumah dan taman yang mempunyai sentuhan Islam. Keinginan ini muncul karena keluarga ini terpesona dengan keindahan taman-taman di negara-negara Islam yang sempat dikunjungi mereka. Taman yang teduh dan tenang layaknya sebuah resor juga menjadi obsesi keluarga. Berhubung luas untuk taman hanya 200 m2 maka konsep resor masih bisa diterapkan tetapi tidak terlalu berkesan “liar”.

t4Miyoga mengakomodasi obsesi tersebut dalam sebuah konsep rancangan taman tropis yang disesuaikan dengan konsep hunian di wilayah urban (perkotaan). Konsep urban ini biasanya terbentur pada lahan yang terbatas, sehingga perlu pengolahan cerdas yang lebih mengutamakan aspek praktis, aspek fungsional tanpa mengabaikan aspek estetika. Elemen-elemen alam yaitu air, batu, tanaman dan angin menjadi bagian dari perancangan. Lahan yang terbatas disikapi dengan pengolahan elemen hardscape secara cerdik sehingga taman tampil lebih elegan.

t5 Kolam renang pada taman belakang merupakan “jiwa” dari keseluruhan taman ini karena kehadiran kolam ini menjadi sumber “kekuatan” yang membentuk suasana. Penempatan kolam renang yang berdampingan dengan ruang-ruang komunal dalam rumah menjadi terasa efektif karena adanya interaksi antar ruang dalam dan taman.

Bentuk kolam renang yang persegi memanjang sedikit ‘dimainkan’ dengan membuat pancuran bertingkat yang memberikan suara gemercik sekaligus sebagai sumber putaran air yang memberi dinamika. Ide bentuk pancuran meniru ide dari kolam air terjun di depan Istana Denmark yang mempesona. Posisi pancuran sengaja tidak ditempatkan di tengah melainkan sedikit ke ujung pada sisi sebelah kiri, karena justru pada posisi ini letak pancuran terlihat simetris dari arah bukaan pada ruang makan.

t6 Dinding tinggi yang berhadapan dengan bangunan diolah maksimal karena merupakan orientasi pandangan yang dominan bila kita berada di ruang dalam. Dinding tersebut juga menjadi latar belakang diantara komposisi tanaman di depannya.

Struktur dinding ditutup dengan batu andesit yang disusun horizontal seperti pasangan batu bata yang berselang seling. Dengan demikian terbentuk ornamen berupa satuan batu andesit yang berbentuk lengkung dengan pahatan alam.

Lahan tersisa untuk penempatan soft material sangat sempit, hanya sekitar 150 cm jaraknya antara tepi kolam dan dinding. Agar efektif lahan yang sempit tersebut dibuat bertingkat sehingga mampu menampung boks tanaman lebih banyak. Dinding tinggi diimbangi dengan komposisi tanaman yang tinggi seperti pandan Bali dan beberapa jenis palem yang keduanya memiliki perakaran serabut sehingga tidak mengganggu struktur di sekitarnya. Adapun kamboja yang ditempatkan di titik sudut dihadirkan untuk menjaga keseimbangan bentuk karena ditanam menjulur ke arah permukaan kolam.

t7 Taman depan dirancang lebih diutamakan untuk menjadi penyangga (buffer) terhadap keramaian lalu lintas di luar rumah. Kebetulan posisi rumah tepat berseberangan dengan pasar ikan hias yang memanfaatkan jalur hijau di kawasan ini. Konsep taman diarahkan untuk memberi aura keteduhan di seputar rumah. Konsep teduh ini diwujudkan dengan menempatkan tanaman pohon yang kanopinya memberi keteduhan di sekitarnya. Posisi pintu masuk sengaja dibuat tinggi yang diimbangi dengan pagar yang juga tinggi. Dengan cara ini bila kita berdiri pada posisi teras, pemandangan yang terlihat adalah kanopi pepohonan.

Beberapa benda seni ditempatkan di luar yang merupakan replika yang dicuplik dari beberapa buku dan rekaman video bangunan-bangunan Islam. Benda seni ini dikreasikan oleh para perajin batu di Bali. Permainan pola lantai, pengolahan dinding pembatas dengan hunian tetangga serta penempatan aksesori berupa patung dan lampu taman menjadi aksentuasi dan bentuk kreativitas yang memperindah penampilan taman ini.


Viva Rahwidhiyasa
Fotografer : A.Hakim dan Viva
Lokasi : Kel. Rudiantara dan Rini Menteng – Jakarta Pusat
Landscape Desainer : I Nyoman Miyoga
Arsitek bangunan : Lukman Bustomi dan Rahman.

Jumat, 02 Januari 2009

Desain Rumah Mungil Yang Artistik

Perkembangan dunia properti saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan unit-unit properti, misalnya: apartemen atau kondominium eksklusif yang super mewah atau pembangunan rumah-rumah mungil yang sederhana.

Bersamaan dengan perkembangan dunia properti tersebut, kebutuhan masyarakat akan rumah belakangan ini sangat tinggi. Jika budget kurang mencukupi untuk membeli rumah yang middle end, rumah mungil atau sederhana pun tidak menjadi halangan untuk mewujudkan keinginan memiliki rumah. Hampir semua pengembang menawarkan kavling atau produk rumah mungil, karena tingginya kebutuhan masyarakat akan rumah/tempat tinggal, maka hanya dalam waktu singkat mampu terjual ratusan unit rumah. Masalahnya, banyak pengembang memanfaatkan momentum tersebut dengan membangun rumah mungil dengan fasilitas dan lingkungan yang ala kadarnya seperti yang selama ini kita kenal, yaitu Rumah Sangat Sederhana (RSS).

Mendeskripsikan rumah mungil dengan kondisi seperti itu sudah waktunya diubah. Konsumen adalah raja, manusia juga yang selayaknya diberikan yang terbaik. Rumah harus indah, sehat, dan bersahabat dengan lingkungan. Itulah kata kunci membangun rumah ukuran apa pun, termasuk membangun atau memilih rumah mungil. Rumah mungil yang dipasarkan biasanya memiliki luas maksimal 100 meter persegi dengan ukuran variasi 6 X 15 m, 7 X 15m, atau 8 X 12 m, dan bentuk bangunan rumah standar.

Layout Rumah

Layout

Front View

Front View

Indah tidak harus selalu mahal. Kreativitas desain yang arif dan cerdas justru mampu mewujudkan rumah mungil yang hemat bahan bangunan dan menyiasati segala keterbatasan, baik dana maupun lahan. Konsep indah dapat diterjemahkan dalam bentuk denah rumah yang lugas dan mudah pemeliharaan. Keterbatasan lahan mendorong pembangunan rumah mungil bertingkat.

Denah ruang terbuka dan minim dinding pembatas, baik tembok, dinding, atau pintu, membuat ruang terasa lapang. Penggabungan fungsi ruang disesuaikan dengan kebutuhan penghuni.

Carport, teras, dan taman depan difungsikan sebagai ruang tamu, ruang bermain anak, parkir kendaraan, bahkan rapat RT/RW. Ruang dalam dioptimalkan sebagai ruang keluarga dan ruang makan. Fungsi ruang keluarga, ruang belajar, dan kamar tidur anak-anak juga dapat ditempatkan di lantai atas hingga ke kolong atap (attic). Taman dan teras belakang dimanfaatkan sebagai ruang makan terbuka, ruang keluarga, dan ruang belajar anak, dengan waktu berbeda.

Kamar mandi merupakan ruang yang memerlukan penanganan dan pemeliharaan khusus, mulai utilitas sanitasi, peranti utama, dan pemilihan bahan. Bahan lantai dari keramik atau teraso bertekstur kasar dimaksudkan agar tidak terpeleset dan berukuran kecil untuk memperluas kesan ruang. Keterbatasan luas dapat dibuat kamar mandi kering dengan shower box tertutup berdinding kaca atau tirai plastik. Penempatan septic tank meski ditempatkan di taman depan, namun jaraknya masih relatif dekat dengan pompa air sehingga untuk jangka panjang dapat mencemari air tanah. Untuk itu, perlu dipertimbangkan ulang penempatan septic tank kolektif dialihkan di taman-taman lingkungan.

Penataan dapur serba praktis menyatu dengan ruang makan atau di teras belakang (ruang makan terbuka).

Konsep umum rumah menyediakan kamar tidur dan kamar mandi pembantu di belakang, di bawah, atau di atas dekat ruang servis, mencuci, dan menjemur. Kini desain ruang servis, mencuci, dan menjemur, kamar tidur dan kamar mandi pembantu serta dapur kotor ditempatkan di bagian depan rumah, bersebelahan dengan ruang keluarga menghadap carport.

Tampilan artistik rumah tidak membutuhkan bahan mahal. Dinding rumah dari batako dan batu bata dengan penyelesaian dinding ekspos atau kombinasi plesteran atau kamprotan dengan pengerjaan hati-hati dan rapi, atau dapat pula memakai dinding pelat baja. Keramik KW-2, KW-3, atau teraso yang unik juga tak kalah menariknya mempercantik lantai rumah. Ketidakpresisian bahan masih dapat disiasati dengan nat-nat lebar.

Isi perabotan rumah harus serbaguna, sesuai dengan prioritas kebutuhan keluarga, dan proporsional antara ukuran perabot dan luas ruang. Meja, sofa, dipan, bawah wastafel, hingga kolong tangga dioptimalkan sebagai tempat penyimpanan barang dan tersebar sesuai dengan kebutuhan fungsi ruang sehingga tidak perlu membuat gudang.

Penyelesaian lantai, dinding, dan perabotan dengan warna dan/atau bahan senada pada ruang luar hingga ruang dalam memberikan kesan luas ruang imajiner. Gradasi perpaduan warna yang tepat di setiap ruang juga turut mempengaruhi kesan luas ruang sekaligus memberikan efek psikologis (terapi kejiwaan) kepada penghuni rumah. Kesatuan tema dan warna akan membantu rumah terkesan teratur dan lapang, antara lantai (gelap), dinding dan perabotan (sedang), dan atap plafon (terang).

RUMAH mungil juga harus sehat. Rumah merupakan tempat terapi kesehatan fisik dan mental penghuni, baik di kala sehat, dalam penyembuhan, atau tengah sakit. Rumah tempat relaksasi memulihkan kesegaran tubuh.

Krisis listrik dan tarif listrik yang terus naik harus diantisipasi dengan prioritas pemakaian perangkat listrik dan desain rumah hemat energi. Optimalisasi sinar matahari sebagai sumber pencahayaan alami rumah sepanjang pagi-sore hari dan sinar rembulan dan bintang di malam hari.

Optimalisasi sinar matahari dan sirkulasi udara dapat dibuat dengan bukaan pintu dan jendela dengan lebar dan panjang hingga menyentuh lantai, tinggi plafon minimal 2,75 meter, serta skylight di atas ruang makan, kamar mandi, atau kamar tidur atas akan memberikan perluasan ruang imajiner.

Setiap ruang diupayakan mendapat sinar matahari dan udara segar yang baik untuk kesehatan rumah dan penghuni serta kocek penghuni. Rumah bahkan dapat meminimalkan pemakaian penyejuk udara (AC), kipas angin, dan lampu, terutama di siang hari.

Pemasangan cermin pada salah satu dinding, seperti di teras, ruang keluarga, dan kamar mandi, akan menambah luas imajiner ruangan. Dekorasi dinding dengan lukisan, foto keluarga, sertifikat, plakat, atau benda etnik sebagai titik perhatian menambah hidup suasana ruang sekaligus memberikan terapi kejiwaan kepada penghuni.

Halaman sempit dapat difungsikan sebagai taman resapan air (taman kering) dengan struktur sederhana dari bawah ke atas, batu apung, ijuk, koral, pasir kasar, dan tanah/koral/ kerikil, dengan ketebalan beragam sesuai kondisi tanah.

Penanaman pohon di taman depan (yang paling memungkinkan) dibandingkan dengan taman belakang merupakan pemasok oksigen sekaligus memberikan keteduhan dan kesejukan kepada penghuni. Di pagi hari, penghuni tetap disarankan membuka jendela dan pintu untuk menjamin ketersediaan sinar matahari dan udara segar masuk menghangatkan ruang dan menggantikan udara pengap dalam rumah.

Rumah mungil akan lebih nyaman jika masalah ketersediaan dan kualitas air bersih yang diperoleh dari PAM, pompa tangan, atau pompa mesin diperhatikan dengan baik, apalagi jika terjadi kesulitan air bersih di musim kemarau. Lalu, bagaimana sistem pengelolaan sampah juga perlu dipelajari dengan cermat, apakah dikelola sendiri (daur ulang) atau disediakan tempat penampungan sementara.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan diatas, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk memaksimalkan desain rumah mungil anda :

Interior Rumah Mungil

GUNAKAN CERMIN

Cermin menciptakan kesan luas pada ruang. Gunakan cermin di daerah meja makan atau ruang keluarga. Cermin dengan ukuran besar di tempat tepat menghasilkan efek ruang yang kuat. Sebelum cermin diletakkan di dinding, kita dapat mencoba-coba dahulu penempatannya di beberapa tempat untuk mengetahui efeknya pada ruang.

GUNAKAN DESAIN-DESAIN BUILT-IN

Desain built-in menciptakan kesan ruang yang simpel dan membuat ruang lebih luas. Selain itu dapat mengurangi biaya pembelian furniture. Misalnya di ruang tidur, lemari dapat dibuat “menempel” ke tembok atau di dalam gypsum. Kita hanya perlu membuat ambalan di dalamnya dan membuat pintunya saja hingga memperkecil biaya pembuatan furniture. Bagian dalam lemari dapat dilapisi wallpaper supaya lebih manis.

GUNAKAN UKURAN FURNITURE YANG KECIL

Misalnya untuk meja makan. Gunakan meja makan kecil dan diletakkan menempel tembok dengan 4 kursi. Kursi yang digunakan lebih baik puff sehingga kesan ruang lebih luas. Gunakan pula coffee table dan credenza yang berukuran kecil.

PILIHLAH FURNITURE BERKESAN RINGAN

Jangan memilih furniture yang “berat” dan tebal. Cari furniture yang tipis dan berbentuk rangka, bukan bidang. Contohnya untuk credenza tv, pilih furniture berkaki, jangan yang penuh sampai ke lantai.

PILIH WARNA RUANG YANG MUDA

Warna ruang jangan gelap untuk bidang dinding yang besar. Pilih warna muda sehingga terang dan berkesan luas.

MAKSIMALKAN TEMPAT MENYIMPAN

Gunakan semaksimal mungkin furniture untuk tempat penyimpanan. Misalnya membuat laci-laci di bawah ranjang, nakas yang dapat menyimpan barang, credenza yang dapat memuat majalah-majalah dan semua furniture lainnya. Dengan banyak penyimpanan akan mengurangi barang-barang yang dibiarkan tergeletak dan jika arang bertambah banyak tidak perlu membuat lagi tempat peyimpanan.

CIPTAKAN KESAN FINAL

Jangan biarkan dinding kosong terlalu besar. Dinding kosong dapat diisi dengan lukisan atau hiasan. Jangan pula dibuat terlalu penuh. Tapi secukupnya saja sehingga bangunan tidak terkesan kosong dan dingin.

Kini, Anda pun dapat menikmati rumah mungil yang indah, sehat, dan bersahabat dengan lingkungan.

Desain Rumah Minimalis


(gambar; geometrica house collection, didesain oleh astudio)

Desain rumah akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Kita bisa mendapati berbagai jenis desain rumah yang berkembang di masyarakat dewasa ini, antara lain desain rumah minimalis, modern, mediterania, klasik dan sebagainya. Hal ini merupakan keharusan sesuai perkembangan jaman, kita semakin menyadari bahwa peran desain dan arsitek sangat berpengaruh bagi keindahan desain rumah kita.Desain rumah bergaya minimalis adalah yang perkembangannya sangat pesat akhir-akhir ini. Kami dari astudio mendapati banyak orang menghendaki menggunakan gaya minimalis untuk mengikuti mode. Biasanya kalangan yang tertarik untuk menggunakan gaya minimalis adalah dari mereka yang masih berjiwa muda. Para eksekutif muda menyukai gaya minimalis, karena gaya yang ini dipandang praktis dan dapat mewakili gaya hidup modern mereka.


Sumber gambar: dokumen arsip astudio

Sebenarnya, gaya minimalis bukanlah sebuah gaya arsitektur saja, namun dibalik itu, gaya ini memiliki jawaban atas tantangan jaman yaitu mendapatkan 'hasil maksimal dari sesuatu yang minimal'. Bisa jadi ini merupakan dana pembangunan yang minim, atau gaya hidup yang diminimalkan. Seringkali gaya ini dipakai karena keterbatasan dana, namun menjadi sangat menarik karena dengan keterbatasan ini kita masih dapat mengikuti mode tren arsitektur terkini.

Simak saja, tampilan rumah tanpa ornamen berlebihan, memakai bahan-bahan material yang diekspos sehingga terkesan jujur dalam penampilannya, tidak berlebihan. Bila dicari ibaratnya, seperti seorang eksekutif muda yang hendak pergi kekantor, dengan pakaian elegan yang tidak berlebihan, bersih dan praktis. Namun karena hal ini merupakan mode, maka kita masih merasa 'memiliki bagian' dari mode yang sedang berkembang saat ini. Bagi banyak orang, hal ini sangat menyenangkan (mungkin Anda juga senang dengan mengikuti mode saat ini?)

Gaya minimalis pada intinya merupakan suatu jawaban atas keadaan yang dicetuskan oleh orang-orang yang menganut paham minimalisme sebagai protes atas keadaan masyarakat yang tidak menghargai sumber daya alam dengan mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam untuk hal-hal yang tidak perlu dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan minimalisme ini merupakan gerakan 'back to basic' atau kembali kepada kesederhanaan, konon gerakan ini timbul di Amerika yang merupakan suatu hal yang dapat dianggap positif dari suatu gerakan jaman modern.


(gambar; interior design in house of young executive, didesain oleh astudio)

Gambar diatas merupakan salah satu contoh sudut ruangan yang 'minimalis', dimana ruangan ini sama sekali tidak terlihat berhias, namun jujur apa adanya. Namun dengan desain ini kita justru bisa merasakan suatu ruang yang lapang dan lega. Istilahnya 'tidak ribet'.

Bagi kita yang menyukai gaya hidup modern, gaya ini bisa jadi merupakan pilihan untuk melengkapi gaya hidup sehari-hari kita. Misalnya bila pasangan suami istri dalam satu rumah sama-sama bekerja, dan terbiasa dengan gaya hidup yang cepat, simple dan praktis.


(gambar: interior design, didesain oleh astudio)

Meskipun demikian, dalam desain rumah bergaya minimalis, kita perlu memperhatikan kesesuaiannya dengan iklim. Karena gaya minimalis merupakan gaya modern yang sangat sederhana dan berasal bukan dari negeri kita, kita perlu memperhatikan faktor-faktor iklim tropis seperti hujan dan panas matahari, antara lain dengan membuat rumah kita bisa berhadapan dengan tampias matahari ataupun panas yang menyengat.

Article astudio

Kamis, 01 Januari 2009

Akali Lahan Sempit dengan Tepat

Memiliki lahan terbatas di kawasan padat penduduk membutuhkan kepiawaian dalam menyiasati ruang agar terwujud sebuah hunian yang nyaman dan terasa lapang. Pemilihan gaya dan bentuk bangunan yang tepat menjadi faktor penentunya.

Denah.

Luas Bangunan = 155.5 m2

Luas Tanah = 38.5m2

Ruang Tidur.

Kamar tidur anak yang menghadap kearah depan rumahpun terlihat minim pernik.

Kamar tidur utama yang terletak dilantai 3 memiliki bukaan kecil pada sisi atas dinding kamar sebagai sumber pencahayaan pada siang hari.

Ruang Makan.Ruang makan yang terletak diatas dapur dilengkapi wastafel disalah satu sudutnya. Kesan lapang sangat terasa diruangan ini karena tidak dipenuhi perabotan.

Taman kering dilantai atas

Karena memiliki ruang tanah terbatas namun ingin tetap memiliki taman. Ide yang kita tuangkan yaitu menyulap dak lantai atas menjadi taman kering . Memang tidak tampak adanya tanah, taman ditutupi batuan koral sebagai dasarnya. Tanaman yang ada tumbuh didalam pot-pot berbagai ukuran.