PASANG IKLAN GRATIS!!!!

http://furnituredesign-joglosmart.blogspot.com

Pasang iklan langsung, cepat dan gratis. New Fair System, bagi-bagi keuntungan.

Senin, 01 Desember 2008

Hidup di Rumah Mungil

Belajar Hidup di Rumah Mungil

Rumah besar menjadi tanda kesuksesan, menjadi lambang kekayaan? Itu pendapat yang sudah ketinggalan. Yang berlaku sekarang, punya rumah besar berarti menghabiskan biaya besar untuk membangun, merenovasi, memelihara, maupun mengisinya.

Punya rumah besar juga berarti menghilangkan keintiman di dalam keluarga (karena orang dulu punya rumah besar dihuni oleh banyak orang, sementara sekarang orang cenderung tinggal bersama dalam kelompok yang lebih kecil). Dan sebenarnya yang lebih penting, punya rumah besar berarti membutuhkan waktu besar (banyak) untuk mengurusnya.

Tidakkah lebih baik bila waktu yang tersisa digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup dibandingkan untuk mengurus rumah besar? Tidakkah kualitas hidup Anda akan meningkat bila waktu luang yang Anda miliki bisa Anda gunakan untuk berisitirahat, berolah raga, bermain bersama anak-anak, bersosialisasi dengan teman-teman, berkunjung ke rumah saudara, atau sekadar berkontemplasi di taman belakang rumah, ketimbang harus membereskan rumah seharian penuh?

Mengubah Pola Pikir

Tapi, mengatur rumah kecil juga bukan persoalan mudah. Di sinilah tantangannya. Nomor satu yang harus diingat adalah menanamkan kepada diri sendiri bahwa kita tinggal di rumah dengan ruang terbatas. Jadi terbiasalah dengan barang yang juga terbatas. Baju yang tidak lagi dipakai segerahlah disumbangkan, sehingga kita tidak perlu banyak lemari. Untuk memasak, cukuplah dengan satu panci serbaguna yang bisa digunakan untuk memanggang, menggoreng, merebus, dan mempresto sekaligus. Sehingga kita tidak perlu kitchen set besar untuk menyimpan panci dan penggorengan dalam berbagai ukuran.

Setelah masalah pola pikir teratasi, baru kita mengarah ke penataan ruang di dalam rumah.

Pembagian Ruang

Pembagian ruang menjadi poin penting bila rumah kita terbatas luasnya. Kita tidak perlu membuat ruang yang terpisah-pisah berdasarkan fungsi hanya untuk mendapatkan privasi di masing-masing ruang tapi mengorbankan keleluasaan. Selama kita tidak sering menerima tamu, sebenarnya kita sudah mendapatkan privasi ketika berada di dalam rumah, di sudut manapun kita berada. Ruang yang benar-benar membutuhkan privasi sekalipun dari anggota keluarga lain hanyalah kamar tidur dan kamar mandi.

Karena itu cara paling bijaksana untuk mengatur ruang di rumah kecil adalah membuat kamar tidur dan kamar mandi sesuai kebutuhan, lalu membiarkan sisa ruang yang ada menjadi satu ruang publik besar. Kita bisa memasukkan semua kebutuhan akan ruang di dalam ruang publik ini; ruang tamu/keluarga, ruang makan, ruang baca, bahkan dapur. Bila ingin sedikit pemisahan, bisa digunakan bentuk ruang berbelok.

Untuk area servis seperti kamar tidur pembantu, tempat cuci, dan tempat jemur bisa dibuatkan di dak atas (lantai 2), yang bisa dijangkau dengan tangga putar dari halaman belakang.

Fungsi Ganda

Selain ruang-ruang utama seperti yang sudah disebut tadi (ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar tidur, dan kamar mandi), mungkin Anda membutuhkan juga ruang lain. Misalnya saja ruang baca, ruang kerja, ruang belajar, atau ruang bermain anak. Di mana ruang-ruang ini harus diletakkan, sementara lahan sepertinya sudah habis?

Coba gunakan metode fungsi ganda. Jadi satu ruang bisa dibuat untuk dua fungsi secara bergantian. Toh, aktivitas di satu ruang biasanya tidak terjadi sepanjang hari.

Misalnya, untuk ruang belajar anak bisa menggunakan ruang makan. Fungsikan meja makan untuk meja belajar ketika sedang tidak digunakan untuk makan. Untuk itu, waktu makan keluarga dan waktu belajar anak perlu diatur. Pastikan meja makan berada menempel pada dinding dan tersedia colokan listrik di situ. Jadi ketika belajar, anak bisa menggunakan lampu baca tambahan.

Bila ada anggota keluarga yang senang membaca, di sebuah sudut ruang keluarga bisa diletakkan satu kursi yang cukup nyaman dengan satu meja untuk meletakkan lampu baca. Untuk menciptakan kesan nyaman, langit-langit di sudut ini bisa dibuat sedikit lebih rendah.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat rumah mungil kita jadi nyaman. Tinggal di rumah kecil tidak berarti harus menderita. Bahkan harusnya kita bisa lebih bersuka cita.

Sumber: Tabloid Rumah

Sehatkah Rumah Anda?

Apakah Anda sudah mempunyai rumah yang sehat? Anda dapat menjawab pertanyaan itu dengan memperhatikan rumah Anda. Rumah yang sehat akan memberikan kenyamanan, dan tentu saja tidak membuat penghuninya sakit.

Rumah disebut sehat bila:
1. Sirkulasi udara yang keluar-masuk dalam rumah berputar secara baik.

2. Lingkungan di sekitar rumah bersih dan teratur. Tumpukan sampah harus segera dibersihkan dan air di got depan rumah harus mengalir dengan lancar.

3. Mendapat cukup sinar matahari pagi yang dapat mematikan kuman-kuman dan menyegarkan isi rumah.

4. Tidak banyak barang/perabotan rumah yang membuat rumah menjadi sumpek. Terlalu banyak barang di dalam rumah dapat menyerap debu, sehingga tidak baik untuk kesehatan.

5. Tata letak perabot secara berkala diubah susunannya, agar debu/kotoran yang tersembunyi dapat dibersihkan. Selain itu juga dapat mengubah suasana ruang.

6. Terdapat tanaman yang dapat memberikan kesegaran di dalam maupun di luar rumah.

Warna Ceria Untuk Kamar Tidur

Suka warna-warna ceria seperti kuning dan oranye? Terapkan saja pada kamar tidur!
Tapi, biasanya “pakem” warna untuk kamar tidur, kan, warna hijau, biru, atau putih. Pokoknya warna-warna soft, deh. Mungkin itu tanggapan yang biasa didengar untuk pernyataan tadi.
Padahal tak ada teori interior manapun yang menabukan untuk menerapkan warna-warna ceria dan hangat di kamar tidur. Bahkan menurut Leatrice Eiseman, seorang konsultan warna yang telah menelurkan buku The Color Answer Book (Capital Books, 2003) dan Colors for Your Every Mood (Capital Books, 2000), apapun warna yang dipilih untuk ruangan/rumah , pastikan bahwa warna tersebut disukai. Tak perlu berpatokan pada pilihan warna yang sedang menjadi tren, melainkan berpeganglah pada respon emosi positif yang diberikan terhadap suatu warna.
Lantas apa itu respon emosi positif? Respon emosi positif bisa diilustrasikan seperti berikut ini. Pada suatu hari yang cerah bermandikan sinar matahari, dapat terasa bahagia dan energi yang habis serasa terisi kembali. Saat itu pikiran atau memori akan mencatat bahwa warna kuning—yang mewakili hari cerah bermandikan sinar matahari tadi—identik dengan perasaan hangat dan bahagia. Dan suatu saat ketika terasa nyaman serta bahagia berada di dalam sebuah ruangan yang bernuansa kuning, itu artinya tubuh memberikan respon emosi positif terhadap warna kuning, berdasarkan memori yang terekam di otak.
Warna Hangat
Roda warna—lingkaran yang melambangkan gradasi warna—terbagi menjadi kelompok warna hangat dan kelompok warna dingin. Tiap warna yang menjadi anggota dari masing-masing kelompok, mendatangkan kesan yang berbeda-beda. Biru, hijau, dan ungu, adalah kelompok warna dingin. Mereka melambangkan alam dan udara yang mendatangkan efek tenang dan rileks.
Sementara warna merah, oranye, dan kuning adalah anggota kelompok warna hangat. Disebut demikian karena warna-warna ini mengingatkan kita akan panasnya api dan hangatnya sinar matahari. Efek yang dihasilkan warna merah, oranye, dan kuning adalah timbulnya perasaan hangat dan nyaman. Dalam tone warna yang lebih tua atau lebih kuat, warna-warna ini akan meningkatkan produksi adrenalin, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan kecepatan bernafas.
Oranye dan Kuning
Oranye adalah kombinasi dari warna merah dan kuning. Karena mengandung unsur merah oranye juga memberi efek menghangatkan ruangan, hanya saja tidak sedramatis efek yang dihasilkan warna merah. Jika merah menghasilkan perasaan bergairah dan berapi-api, maka oranye sebagai salah satu “turunan”nya, menimbulkan kesanakrab dan welcome, menghibur, membangkitkan energi serta rasa exciting. Oranye adalah pilihan warna yang tepat untuk ruang tamu, ruang keluarga, juga untuk kamar tidur, terutama kamar tidur anak-anak.
Sementara kuning adalah warna yang paling dapat menangkap pandangan mata atau mencuri perhatian kita, dibandingkan warna-warna yang lain. Kuning memberikan kesan hidup dan segar pada ruangan, karenanya sesuai untuk ruangan yang kurang mendapat sinar matahari. Jika digunakan di kamar tidur, warna kuning bisa memperbaiki mood yang jelek.
Kali ini, disajikan dua tatanan kamar tidur yang menggunakan warna-warna hangat, yakni kombinasi warna kuning dan oranye. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pecinta warna-warna ceria ini!
Tiga Alasan Memilih Warna Hangat
1. Arah hadap ruang.
Orientasi atau arah hadap ruang akan menentukan banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh sebuah ruangan di siang hari. Ada arah-arah hadap tertentu—seperti utara— yang membuat sebuah ruangan cenderung menerima sedikit sinar matahari. Akibatnya ruangan menjadi gelap. Agar ruangan tak berkesan dingin dan lembab, pilihlah warna cerah seperti kuning dan oranye.
2. Jumlah cahaya alami yang masuk.
Poin kedua ini sebenarnya masih berhubungan dengan poin pertama tadi. Hanya saja untuk poin ini, jumlah jendela dari suatu ruangan turut andil dalam menentukan banyak sedikitnya cahaya alami yang masuk. Jika ruangan memiliki sedikit jendela atau jendela yang ada kecil-kecil, bisa coba terapkan warna-warna dari kelompok warna hangat untuk mencerahkan ruangan yang kekurangan cahaya alami.
3. Ukuran (luas) ruangan.
Warna-warna hangat memberi kesan akrab dan intim dalam suatu ruangan. Selain itu, warna-warna ini juga memberi kesan jarak yang dekat. Jadi jika terasa bahwa kamar telalu besar dan kosong, cobalah kuning dan oranye. Sementara jika ruangan kecil/sempit, warna-warna ini bisa juga digunakan hanya saja pilihlah dalam gradasi yang muda.

Sumber: Tabloid Rumah
Membuat Rumah Modern yang Nyaman
Rumah berlantai dua di bilangan Cinere, Jakarta Selatan ini, sungguh terlihat berbeda dari rumah-rumah lain yang mengelilinginya. Tak sulit menemukan rumah bergaya modern ini di lingkungannya. Ya, pasangan Gilang Iskandar M.M dan Irawati Moerid ini memang sangat menyukai gaya modern. Oleh karena itu, rumah standar yang mereka beli dari pengembang dirasa kurang memuaskan. Tak pelak lagi, mereka pun segera mengubah rumah bergaya klasik-tropis tersebut menjadi sebuah rumah bernuansa modern.

Namun perubahan yang cukup drastis ini tak membuat Gilang dan Ira—sapaan akrab keduanya—harus merobohkan rumah, dan membangunnya kembali. Pasangan yang dikaruniani dua orang putri cantik ini, cukup mengubah polesan rumahnya saja.

Tanpa Perubahan Organisasi Ruang
Perubahan 180 derajat dari rumah asal ini, tentunya dibantu oleh seorang arsitek yang juga merupakan kenalan dekat keluarga muda ini, yaitu Ceilano Borndahl Kuropatkin, yang lebih akrab disapa Beno. Renovasi dimulai akhir tahun 2003, dan selesai satu tahun kemudian, yaitu Oktober 2004. Proses renovasi rumah ini memang memakan waktu yang cukup panjang, meski tak mengubah keseluruhan rumah. Penyebabnya adalah banyaknya pertimbangan material yang akan dipakai, dan mengakomodasi ide-ide yang muncul tiba-tiba di tengah-tengah perencanaan.

Untuk mewujudkan impian pasangan pegawai televisi swasta dan mantan petenis nasional ini, Beno membuat desain yang sangat modern. Tampak rumah disederhanakan dengan penggunaan bentuk-bentuk simetris di muka bangunan. Warna yang digunakan pun warna-warna yang bisa dibilang minimalis, yaitu hitam, abu-abu, dan putih. Ruang-ruang di dalam rumah pun diubah menjadi berpenampilan modern dan minimalis.

Namun Beno tidak mengubah secara total rumah ini. Dia tetap mempertahankan organisasi ruang yang sudah sangat sesuai dengan kegiatan penghuninya. Letak ruang-ruang yang sudah ada tetap dipertahankan, termasuk tangga ke lantai dua yang terletak di bagian tengah ruangan. Semua ruangan tadi hanya dipoles ulang dengan gaya modern, sehingga menjadi ruangan yang benar-benar terasa berbeda dengan sebelumnya.

Penambahan ruang-ruang yang dirasa perlu tetap diadakan, agar semua kegiatan keluarga benar-benar terwadahi dengan baik. Misalnya ruang servis, tangga servis, dan ruang makan yang sengaja diletakkan di teras belakang dengan dinding pembatas berupa kaca. Ini bertujuan untuk memberi view yang menarik—yaitu kolam renang—bagi ruang makan. Dinding kaca juga bertujuan untuk menyatukan ruang makan dan teras, sehingga acara makan serasa berada di luar rumah, karena pembatas yang transparan tadi.

Perluas Teras dan Balkon
Salah satu kegiatan yang paling menonjol dan sering dilakukan keluarga ini adalah mengadakan pesta. Untuk mewadahi kegiatan ini, Beno mengakalinya dengan membuat teras yang luas di belakang rumah, di tepi kolam renang. Bila ruangan untuk pesta tersebut masih tidak mencukupi, Beno sudah menyiapkan cadangannya, yaitu balkon di depan ruang tidur utama di lantai dua.

Balkon ini memang sengaja dibuat besar, sehingga bisa menampung limpahan tamu dari lantai satu. Agar tidak mengganggu privasi kamar tidur utama, dibuat juga tangga ke balkon dari arah kolam renang. Dengan begitu balkon bisa langsung diakses dari kolam renang tanpa harus melewati kamar tidur utama.(lia)

Lokasi: KEDIAMAN KELUARGA GILANG ISKANDAR M.M.-IRAWATI MOERID, CINERE, JAKARTA SELATAN

Sumber: Tabloid Rumah

Inspirasi untuk Ruang Tamu Mungil

Semakin jarangnya tamu berkunjung ke rumah atau apartemen membuat beberapa orang meniadakan ruang tamu dari layout rumahnya. Namun bagi sebagian orang lainnya, ruang tamu tetap jadi bagian yang penting karena konon ruang tamu adalah ruang pertama yang bisa mencerminkan karakter si pemilik.

Di rumah yang mungil, ruang tamu tentunya berukuran mungil juga. Karenanya, jangan memenuhi ruang tamu dengan furnitur; gunakan furnitur yang diperlukan saja. Cukup sediakan dua buah sofa 2 dudukan, satu sofa 1 dudukan, dan meja. Kalau ruangan masih tersisa bisa ditambah dengan credenza dan meja sudut. Jangan juga menggunakan sofa berukuran besar, karena sofa yang terlalu
besar dan terlalu banyak akan membuat ruang jadi tambah sempit dan sesak.

Di mana sofa mesti diletakkan? Jika memungkinkan, kedua sofa bisa disandarkan ke dinding agar ruang terlihat lega. Jika tidak memungkinkan, sandarkan salah satu sofa yang ukurannya paling besar. Yang penting, peletakan tidak mengganggu alur sirkulasi dari pintu masuk ke ruang-ruang lainnya.

Kombinasi Dua Sofa
Untuk menciptakan gaya yang sedikit beda, cobalah untuk menggunakan dua buah sofa yang berbeda. Beda di sini bisa berarti beda bentuk, beda desain, ataupun beda warna. Untuk menjembatani dua sofa yang berbeda itu, carilah benang merah antara keduanya. Benang merah itu biasanya berupa warna.

Contohnya dapat Anda lihat pada dua gambar yang Tabloid RUMAH tampilkan. Keduanya memakai sofa berlainan bentuk dan warna. Untuk menjembatani perbedaan itu, di atas sofa diletakkan bantal kursi atau dudukan yang warnanya sama dengan warna sofa yang satunya. Cara yang cepat, murah, dan mudah.

Berani Main Warna
Ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan jadi ajang yang tepat untuk memainkan warna. Selain menambah nilai ruang, permainan warna dapat menjadi pembatas maya dan membedakan ruang tamu dengan ruang lainnya.

Pada gambar di atas, karena berbatasan langsung dengan ruang makan, ruang tamu mesti dibuat berbeda dengan ruang makan, yang didominasi warna coklat kayu. Untuk itu, sang desainer membalut ruang tamu dengan warna-warna cerah, yakni kuning dan biru. Namun perlu diingat, walaupun cerah, warna-warna ini cenderung gelap sehingga mesti hati-hati dalam mengaplikasikannya. Ruangan yang tertutup dan kurang cahaya sebaiknya menghindari warna-warna ini karena bisa membuat ruang jadi terasa menekan.

Natural Modern
Pemilik rumah adalah orang yang adem ayem, tidak neko-neko dan suka dengan suasana yang hangat. Karenanya, sang desainer pun membuat ruang tamu bernuansa natural yang didominasi warna-warna yang dekat dengan warna alam, yaitu coklat, krem, dan putih.

Penggunaan warna putih sangat diperlukan untuk mengimbangi warna coklat yang gelap. Warna putih bisa memantulkan cahaya sehingga ruangan akan terlihat lebih luas dan lebih terang. Kalau tidak ingin menggunakan warna putih karena takut kotor, bisa juga menggunakan warna lain yang sifatnya terang namun masih bersifat natural, seperti krem muda atau hijau muda.

Sebagai penyegar, diletakkan lukisan-lukisan bernunsa modern atau tradisional di dinding ruang tamu. Untuk warnanya, tetap dipilih yang sifatnya kalem dan natural, seperti coklat, hijau, atau biru laut.

Lokasi: THE GREEN & LATINOS, BSD
Sumber : Tabloid Rumah

Minggu, 30 November 2008

Halaman Rumah Belakang

Mendandani Halaman Rumah Belakang

Halaman belakang di perumahan, biasanya berukuran sangat terbatas karena statusnya sebagai lahan sisa. Umumnya, pemilik rumah memanfaatkan lahan ini untuk area servis atau menjemur pakaian. Biasanya pemanfaatan semacam ini dilakukan setelah sebelumnya halaman diperkeras dengan beton cor atau pasangan keramik. Atau, pemilik rumah “menghabiskan” lahan sisa ini dengan membangunnya menjadi ruang tambahan. Alhasil, rumah tidak memiliki bukaan di bagian belakang. Jarang sekali yang memanfaatkan lahan sisa ini sebagai taman. Alasan yang biasa diungkapkan: karena letaknya di belakang rumah, maka tidak terekspos. Lebih baik mempercantik halaman depan yang terlihat oleh orang.

Padahal, lahan sisa di belakang rumah ini jika dibuat menjadi taman, bisa memberikan banyak manfaat. Yang pertama adalah memastikan bahwa cahaya akan masuk lebih leluasa, dari muka dan belakang rumah. Dengan demikian, ruang-ruang di dalam rumah bisa mendapatkan sinar dengan lebih merata. Yang kedua, dengan adanya bukaan di belakang rumah, sirkulasi udara akan menjadi lebih baik. Adanya bukaan di depan dan belakang rumah akan menjamin terjadinya cross ventilation atau ventilasi silang. Aliran udara dari depan ke belakang akan membuat pergantian udara di dalam rumah lebih baik dan hawa panas bisa dihalau.

Taman di bagian belakang juga bisa menjadi ruang Anda untuk “melarikan diri”, sejenak melepas kepenatan setelah bekerja. Di sini, posisi yang di belakang dan tidak terekspos sebagaimana taman depan, menjadi sebuah keuntungan. Taman belakan ini ideal untuk bersantai karena posisinya membuatnya memiliki privasi lebih. Anda bisa dengan leluasa bersantai tanpa khawatir ditonton oleh tetangga atau orang yang lewat.

Selain kelebihan-kelebihan tadi, taman belakang ini—jika kebetulan bersambung dengan ruang makan dan dapur—bisa menjadi area menjamu tamu saat lebaran tiba. Setelah mengambil hidangan yang tersaji di meja makan, para tamu bisa beranjak ke taman untuk menikmatinya.

Pada rumah berikut ini, taman di halaman belakang didandani dengan sebuah kolam yang terbuat dari batu alam. Kolam ini tidak terlalu dalam dan dihiasi dengan semburan air yang memancar lembut. Keunikan kolam ini adalah adanya jalan setapak yang seolah mengambang di atas kolam. Selain itu, kolam ini posisinya sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Limpahan air yang tumpah dari bibir kolam, ditampung pada saluran air yang dibuat di sekeliling kolam dan diisi dengan batu koral putih. Nantinya limpahan air ini akan “diputar” lagi oleh pompa ke dalam kolam.

Karena luasnya yang terbatas, untuk tanaman di halaman belakang ini sebaiknya dipilih jenis yang tidak terlalu tinggi/besar. Di sini dipilih perdu iris kuning (Neomarica Sp.) dan rumput Jepang. Di bagian sudut taman, dipilih tanaman Yang Liu. Yang Liu cukup sesuai untuk taman dengan luasan terbatas karena fisiknya yang terlihat “ringan dan melambai”. Sedangkan untuk “penghuni” kolam, dipilih tanaman hias air yang di pedagang tanaman sering dipanggil “pentol korek”. (joglosmart)

Sumber: Tabloid Rumah

Tips Merencanakan Rumah

Lebih kurang 85 persen rumah tinggal yang berdiri sendiri (detached) mengalami perkembangan luas lantai bangunan. Ini aspek yang perlu diperhatikan karena rumah yang dirancang untuk tumbuh adalah “rumah rencana di atas rencana”.
Pengembangan rumah bisa dilakukan secara horizontal, vertikal, atau gabungan di antara keduanya. Apabila menyangkut lahan sempit, pengembangannya berarti ke arah vertikal.
Kalau ke arah vertikal, berarti ada persiapan pada fondasi. Fondasi-fondasi di tempat tertentu sudah disiapkan untuk menanggung beban dua lantai, sedangkan pada saat ini hanya dibangun satu lantai. Ke arah horizontal akan lebih mudah, tetapi berarti Anda harus memiliki lahan cukup untuk pengembangan.
Akan tetapi, ke arah mana pun bangunan rumah tinggal Anda dibangun, masalah rumah tinggal yang direncanakan berkembang ialah bagaimana supaya pada setiap tahap perkembangan rumah Anda terlihat rapi dan tidak ada masalah kebocoran di tempat yang akan menjadi “sambungan” bangunannya.
Contohnya, jika kita menyiapkan rumah tinggal akan berkembang ke atas, berarti Anda harus menyiapkan tempat untuk tangga. Di tempat tangga selalu ada lubang besar yang disebut sebagai lubang tangga. Saat lantai kedua belum dibangun biasanya terlihat ruang dengan bagian atas menganga.
Ini semua membutuhkan perancangan yang bertahap dan setiap tahap merupakan rancangan yang selesai. Artinya, wujudnya adalah wujud selesai pada tahap tersebut. Jangan tampak rumah ini belum selesai. Misalnya, kita membangun dalam tiga tahap yang memakan waktu lama. Lalu, setiap tahap berjarak lima atau sepuluh tahun, maka bisa dibayangkan kalau tidak tampak selesai selama waktu itu, tentu akan berdampak pada citra pemilik rumah.
Hal yang perlu diperhatikan adalah soal teknis, terutama pada hal yang tidak terlihat. Umpamanya soal fondasi tadi yang harus disiapkan untuk tahap selanjutnya, yaitu berupa tambahan lantai di atas, maka kita harus menyiapkan fondasi yang akan mampu mendukung bangunan dua lantai. Meskipun untuk selama lima tahun, misalnya hanya mendukung satu lantai, ada investasi yang harus kita benamkan selama itu.
Mengenai saluran dan instalasi lainnya harus dibuat sedemikian rupa agar kita tidak perlu membongkar instalasi yang lama bila kita melakukan perluasan. Lagi-lagi ada investasi yang ditanamkan.
Juga di setiap tahap tentu akan ada masalah tentang ventilasi dan pencahayaan alami. Ini yang harus diperhatikan dalam perancangan bahwa pada tahap- tahap awal proporsi pendanaannya akan lebih besar dari tahap berikutnya.
Meski demikian, merancang rumah tumbuh tetap cukup menarik dari segi pendanaan mengingat kita akan segera memperoleh tempat tinggal di satu pihak dan mengingat pula uang yang kita miliki akan terus menurun nilainya bila kita tidak segera membelanjakannya, di lain pihak.
Dari segi kepraktisan, rumah tumbuh akan memberikan kita efisiensi hidup karena rumah yang kita tinggali mengikuti kebutuhan yang pas sepanjang perjalanan hidup keluarga kita.

Kiat

Gunakan bahan finis dari bahan alam, seperti batu kali, kayu, atau bata agar pada saat pengembangan beberapa tahun kemudian kita tidak mengalami kesulitan mendapatkan bahan-bahan finis yang diperlukan.
Seandainya kita menggunakan bahan buatan, seperti keping keramik, kemungkinan besar kita tidak bisa mendapatkan lagi jenis dan warna yang sama seperti yang kita gunakan karena tidak tersedia lagi di pasar. Itulah sebabnya lebih baik jika kita menggunakan bahan alam yang selalu tersedia kapan pun.
Akan tetapi, sebaliknya bisa juga Anda memasukkan tema kronologis dalam rancangan Anda. Artinya, Anda justru ingin memberi finis dengan corak warna bahan yang berbeda di setiap tahap sehingga pada akhirnya rumah Anda bisa “bercerita” bagian mana yang dibangun pertama.

sumber: http://www.kompas.co.id

Dapur Nyaman

Cara memilih dapur yang nyaman, indah dan fungsional

Dapur merupakan salah satu ruangan yang harus ada di dalam rumah kita, karena di dapur penghuni rumah melakukan kegiatan masak – memasak untuk seluruh anggota keluarga. Seiring perkembangan masyarakat dapur mulai mengalami perubahan. Dahulu pada umumnya di Indonesia dapur terbagi menjadi dapur bersih dan dapur kotor dan terletak terpisah dengan rumah induk ataupun terletak di pojok belakang rumah yang terkesan bahwa dapur tersebut kurang baik bila sampai terlihat oleh tamu ataupun orang luar, karena dapur terkesan kotor dan berantakan.
Pada dapur modern kita mengenal ada dua jenis dapur yaitu dapur bersih dan dapur kotor dimana keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, dapur bersih berfungsi hanya untuk menghangatkan makanan sedangkan dapur kotor berfungsi untuk kegiatan memasak yang sesungguhnya. Tetapi kini karena tuntutan kebutuhan dan perkembangan desain rumah yang mempunyai lahan terbatas, fungsi dapur kotor dan dapur bersih disatukan, sering juga kita sebut pantry.Hal ini menyebabkan bahwa dapur perlu didesain bagus dan baik agar indah dilihat, fungsional, aman, nyaman, dan sehat. Sudah dapat dikatakan bahwa tuntutan hidup masa kini menjadikan dapur sebagai ruangan dalam rumah yang dapat berfungsi ganda, tidak hanya sebagai tempat masak, tetapi juga tempat menerima tamu terutama tamu yang sudah dekat dengan kita.. Berbagai aspek yang dapat mempengaruhi desain dapur dalam rumah kita, seperti peletakan dapur, layout dapur, desain kitchen set serta materialnya yang akan dipergunakan. Berikut ini kami ingin mencoba mengulasnya lebih lanjut.

1. Peletakan dapur dalam rumah sebaiknya diposisikan pada area yang mendapatkan sikulasi penghawaan dan pencahayaan yang baik, sehingga nantinya kita akan menciptakan dapur yang sehat, dan nyaman.

  • Untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik perencanaan peletakan posisi dapur sebaiknya berdampingan dengan area terbuka seperti taman. Karena bau-bauan yang tidak di inginkan dapat dengan mudah membaur dengan udara luar.selain itu juga dapat mencegah resiko kebakaran dari kebocoran tabung dan pipa gas, karena gas akan mudah membaur dengan udara luar. Apabila posisi dapur tidak memungkin kan mendapat sirkulasi udara alami bisa menggunakan exhaust fan ataupun cooker hood yang banyak ragamnya di pasaran.
  • Pencahayaan yang baik dapat membunuh bakteri dan kuman pada dapur, maka posisi dapur sebaiknya memiliki jendela atau berdampingan dengan area terbuka agar sinar matahari dapat menerangi dapur pada siang hari.bila dapur tidak memungkinkan untuk mendapatkan cahaya dari samping, maka cahaya alami bisa di dapat dari pencahayaan dari atas contohnya sebagian plafond dapur dibuat transparant agar cahaya dapat masuk
  • Lantai dapur sebaiknya dibuat sama atau lebih tinggi sekitar 3cm-5cm dengan ruangan sekitarnya karena akan lebih mudah membersihkannya dalam membuang kotoran dan sisa-sisa olahan makanan yang tercecer dilantai dapur. Material lantai dipilih bahan yang mudah perawatannya.
  • Posisi dapur sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan si pemilik rumah. Apabila pemilik rumah senang memasak dengan mengundang beberapa teman dan akan langsung disajikan hendaknya dapur dekat dengan ruang makan/dengan ruang keluarga atau memiliki meja minibar di dapur tersebut. Sehingga akan memudahkan penyajiannya
2. Dapur modern memiliki berbagai macam layout, yang tergantung dari kegiatan dan kebutuhan pemilik dan ketersediaan ruang di rumah. Desain layout ini diharapkan akan membantu dalam memanfaatkannya secara nyaman dan fungsional. Dalam menentukan model yang sesuai dengan kegiatan penghuni kita bisa membuat alur kerja. Alur kerja ini didapat dari kebiasaan memasak yang menghubungkan sink (tempat cuci), tempat masak dan kulkas. Dari alur tersebut kita akan mendapatkan bentuk layout dapur. Beberapa contoh layout dapur :

a)Layout single lineBentuk layout ini yang paling sederhana. Dengan meletakan sink, area memasak dan kulkas pada satu garis, hal ini dikarenakan dapur berbentuk lorong atau koridor dengan luasan minim dan hanya memiliki satu dinding.

b) Layout U
Bentuk layout U baik diaplikasikan bila kita memiliki ruang dengan bentuk denah bujur sangkar dengan luasan yang luas. Karena layout ini memposisikan sink berseberangan dengan area masak dan bersebelahan dengan kulkas. Atau area memasak berada ditengah antara posisi sink dan kulkas. sehingga akan menghasilkan alur kerja yang kompak dan efisien.
c) Layout L
Bentuk layout L cocok digunakan pada ruangan yang menginginkan dapur menyatu dengan ruang makan atau ruang keluarga karena bentuknya akan terbuka pada satu sisi.Peletakan sink berseberangan dengan area memasak dan kulkas.
d) Layout Breakfast Nook
Bentuk ini kebanyakan diaplikasikan pada dapur apartemen atau rumah mungil yang umumnya terbatas luasannya. Layout ini selain dapur juga disertakan meja breakfast atau semacam minibar yang fungsinya seperti meja makan yang praktis. Kita bisa dapat langsung menyantap hasil olahannya. Biasanya yang menyukai bentuk ini orang yang memiliki rutintas kesibukan padat yang menuntut kecepatan di pagi hari.

3. Hal pertama yang perlu di perhatikan dalam mendesain dapur. tentukan style apa yang ingin di gunakan pada dapur anda apakah gaya colonial, classic, ataupun minimalis. Sebaiknya style dapur disesuaikan dengan perabotan furniture yang ada di rumah anda. karena akan terasa aneh bila furniture anda yang kebanyakan bergaya klasik tiba-tiba dimasukan konsep dapur modern minimalis.
Ukuran furniture dapur seperti kitchen set harus di ukur dengan teliti dan disesuaikan dengan kebutuhan.jangan sampai perabotan memasak seperti wajan, panci dengan berbagai ukuran milik anda tidak dapat masuk kedalam lemari. Untuk itu buatlah daftar perabotan apa saja yang akan di masukan kedalam lemari kitchen set anda dan mulailah mengukurnya. Jangan lupa untuk memperhitungkan alat elektronik apa saja yang akan menghuni dapur anda seperti kulkas, microwave dsb, karena alat elektronik tersebut mebutuhkan pasokan listrik, jadi kita harus memperhatikan dimana letak stop kontaknya.
Pemilihan material yang jeli akan menunjang keindahan dapur anda. Tetapi jangan lupa untuk memikirkan keawetan material dan cara perawatanya. Indah dilihat tetapi tidak awet atau susah perawatanya akan membengkakan pengeluaran anda. Untuk itu kita harus memperhitungkan biayanya. Ada beberapa pilihan material untuk kitchen set anda yang terdapat di pasaran.
a. Material Kitchen Set
Pemilihan material untuk lemari kitchen set akan menentukan style anda seperti penggunaan stainlesssteel dan alumunium akan menimbulkan kesan modern penggunaan material kayu bisa berkesan klasik, modern, minimalis dan natural tergantung dari konsep desain dapur yang disesuaikan dengan konsep rumah anda agar selaras. Penggunaan material beton akan menghadirkan kesan dingin dan natural. Saat ini yang cukup popular dan tetap di sukai adalah penggunaan material kayu. Karena kayu lebih mudah untuk menciptakan suatu style, mudah di padupadankan dengan material lainnya. Pada material kayu terbagi menjadi 2 yaitu kayu solid dan kayu olahan . Kayu solid seperti jati lebih mahal tapi lebih tahan lama. Kayu olahan seperti multipleks yang difinishing dengan kayu lapis jati, sungkai, mahogany, nyatoh atau ramin.
b. Untuk material toptable yang berfungsi sebagai meja untuk memasak selain awet kita juga harus memperhitungkan perawatannya. Ada beberapa material yang bisa digunakan sebagai top table. Tacon adalah material paling sering di jumpai untuk tabletop kitchen set karena paling ekonomis. Marmer yang akan memberikan kesan mewah, juga bisa diaplikasikan sebagai tabletop namun marmer memiliki pori-pori yang memungkinkan cairan masuk kedalamnya. Dan akan meninggalkan bekas untuk itu bila terkena cairan harus segera di bersihkan, harganya pun cukup mahal. Selain marmer, bahan dari batu granit alam ataupun granit olahan yang tidak berpori lebih awet dan terlihat mewah. Jenis dan harganya pun bervariasi. Polyrezin terazzo juga bisa digunakan sebagai toptable anda harganya pun cukup terjangkau dan memiliki berbagai warna, tapi umumnya yang ada di pasaran berwarna hitam dan putih. Alternatif lain bisa menggunakan stainless steel yang mudah dibersihkan namun mudah tergores dan material tabletop dari bahan keramik/mozaik juga bisa dijadikan pilihan.

Desain dapur yang fungsional bagi penggunanya akan memudahkan pekerjaan masak – memasak. Selain fungsional dapur masa kini dituntut untuk dapat terlihat indah, dan bersih karena letaknya yang menyatu dengan ruang makan atau ruang keluarga dimana ruangan ini merupakan ruang kumpul keluarga walau hanya untuk sekedar santai dan bercengkerama bersama rasanya akan tidak nyaman bila dapur terlihat kusam dan kotor dan terlihat dari ruang makan maupun ruang keluarga, dengan kata lain dapur bisa kita tampilkan sebagai tatanan interior yang layak untuk dinikmati oleh penghuni rumah maupun tamu yang datang.

Sumber : Rumahjogja.com

Arsitek : Agatha Nalta Widyasananta, ST
Gambar : PT. Rumah Tropika Abadi