PASANG IKLAN GRATIS!!!!

http://furnituredesign-joglosmart.blogspot.com

Pasang iklan langsung, cepat dan gratis. New Fair System, bagi-bagi keuntungan.

Jumat, 02 Januari 2009

Desain Rumah Mungil Yang Artistik

Perkembangan dunia properti saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan unit-unit properti, misalnya: apartemen atau kondominium eksklusif yang super mewah atau pembangunan rumah-rumah mungil yang sederhana.

Bersamaan dengan perkembangan dunia properti tersebut, kebutuhan masyarakat akan rumah belakangan ini sangat tinggi. Jika budget kurang mencukupi untuk membeli rumah yang middle end, rumah mungil atau sederhana pun tidak menjadi halangan untuk mewujudkan keinginan memiliki rumah. Hampir semua pengembang menawarkan kavling atau produk rumah mungil, karena tingginya kebutuhan masyarakat akan rumah/tempat tinggal, maka hanya dalam waktu singkat mampu terjual ratusan unit rumah. Masalahnya, banyak pengembang memanfaatkan momentum tersebut dengan membangun rumah mungil dengan fasilitas dan lingkungan yang ala kadarnya seperti yang selama ini kita kenal, yaitu Rumah Sangat Sederhana (RSS).

Mendeskripsikan rumah mungil dengan kondisi seperti itu sudah waktunya diubah. Konsumen adalah raja, manusia juga yang selayaknya diberikan yang terbaik. Rumah harus indah, sehat, dan bersahabat dengan lingkungan. Itulah kata kunci membangun rumah ukuran apa pun, termasuk membangun atau memilih rumah mungil. Rumah mungil yang dipasarkan biasanya memiliki luas maksimal 100 meter persegi dengan ukuran variasi 6 X 15 m, 7 X 15m, atau 8 X 12 m, dan bentuk bangunan rumah standar.

Layout Rumah

Layout

Front View

Front View

Indah tidak harus selalu mahal. Kreativitas desain yang arif dan cerdas justru mampu mewujudkan rumah mungil yang hemat bahan bangunan dan menyiasati segala keterbatasan, baik dana maupun lahan. Konsep indah dapat diterjemahkan dalam bentuk denah rumah yang lugas dan mudah pemeliharaan. Keterbatasan lahan mendorong pembangunan rumah mungil bertingkat.

Denah ruang terbuka dan minim dinding pembatas, baik tembok, dinding, atau pintu, membuat ruang terasa lapang. Penggabungan fungsi ruang disesuaikan dengan kebutuhan penghuni.

Carport, teras, dan taman depan difungsikan sebagai ruang tamu, ruang bermain anak, parkir kendaraan, bahkan rapat RT/RW. Ruang dalam dioptimalkan sebagai ruang keluarga dan ruang makan. Fungsi ruang keluarga, ruang belajar, dan kamar tidur anak-anak juga dapat ditempatkan di lantai atas hingga ke kolong atap (attic). Taman dan teras belakang dimanfaatkan sebagai ruang makan terbuka, ruang keluarga, dan ruang belajar anak, dengan waktu berbeda.

Kamar mandi merupakan ruang yang memerlukan penanganan dan pemeliharaan khusus, mulai utilitas sanitasi, peranti utama, dan pemilihan bahan. Bahan lantai dari keramik atau teraso bertekstur kasar dimaksudkan agar tidak terpeleset dan berukuran kecil untuk memperluas kesan ruang. Keterbatasan luas dapat dibuat kamar mandi kering dengan shower box tertutup berdinding kaca atau tirai plastik. Penempatan septic tank meski ditempatkan di taman depan, namun jaraknya masih relatif dekat dengan pompa air sehingga untuk jangka panjang dapat mencemari air tanah. Untuk itu, perlu dipertimbangkan ulang penempatan septic tank kolektif dialihkan di taman-taman lingkungan.

Penataan dapur serba praktis menyatu dengan ruang makan atau di teras belakang (ruang makan terbuka).

Konsep umum rumah menyediakan kamar tidur dan kamar mandi pembantu di belakang, di bawah, atau di atas dekat ruang servis, mencuci, dan menjemur. Kini desain ruang servis, mencuci, dan menjemur, kamar tidur dan kamar mandi pembantu serta dapur kotor ditempatkan di bagian depan rumah, bersebelahan dengan ruang keluarga menghadap carport.

Tampilan artistik rumah tidak membutuhkan bahan mahal. Dinding rumah dari batako dan batu bata dengan penyelesaian dinding ekspos atau kombinasi plesteran atau kamprotan dengan pengerjaan hati-hati dan rapi, atau dapat pula memakai dinding pelat baja. Keramik KW-2, KW-3, atau teraso yang unik juga tak kalah menariknya mempercantik lantai rumah. Ketidakpresisian bahan masih dapat disiasati dengan nat-nat lebar.

Isi perabotan rumah harus serbaguna, sesuai dengan prioritas kebutuhan keluarga, dan proporsional antara ukuran perabot dan luas ruang. Meja, sofa, dipan, bawah wastafel, hingga kolong tangga dioptimalkan sebagai tempat penyimpanan barang dan tersebar sesuai dengan kebutuhan fungsi ruang sehingga tidak perlu membuat gudang.

Penyelesaian lantai, dinding, dan perabotan dengan warna dan/atau bahan senada pada ruang luar hingga ruang dalam memberikan kesan luas ruang imajiner. Gradasi perpaduan warna yang tepat di setiap ruang juga turut mempengaruhi kesan luas ruang sekaligus memberikan efek psikologis (terapi kejiwaan) kepada penghuni rumah. Kesatuan tema dan warna akan membantu rumah terkesan teratur dan lapang, antara lantai (gelap), dinding dan perabotan (sedang), dan atap plafon (terang).

RUMAH mungil juga harus sehat. Rumah merupakan tempat terapi kesehatan fisik dan mental penghuni, baik di kala sehat, dalam penyembuhan, atau tengah sakit. Rumah tempat relaksasi memulihkan kesegaran tubuh.

Krisis listrik dan tarif listrik yang terus naik harus diantisipasi dengan prioritas pemakaian perangkat listrik dan desain rumah hemat energi. Optimalisasi sinar matahari sebagai sumber pencahayaan alami rumah sepanjang pagi-sore hari dan sinar rembulan dan bintang di malam hari.

Optimalisasi sinar matahari dan sirkulasi udara dapat dibuat dengan bukaan pintu dan jendela dengan lebar dan panjang hingga menyentuh lantai, tinggi plafon minimal 2,75 meter, serta skylight di atas ruang makan, kamar mandi, atau kamar tidur atas akan memberikan perluasan ruang imajiner.

Setiap ruang diupayakan mendapat sinar matahari dan udara segar yang baik untuk kesehatan rumah dan penghuni serta kocek penghuni. Rumah bahkan dapat meminimalkan pemakaian penyejuk udara (AC), kipas angin, dan lampu, terutama di siang hari.

Pemasangan cermin pada salah satu dinding, seperti di teras, ruang keluarga, dan kamar mandi, akan menambah luas imajiner ruangan. Dekorasi dinding dengan lukisan, foto keluarga, sertifikat, plakat, atau benda etnik sebagai titik perhatian menambah hidup suasana ruang sekaligus memberikan terapi kejiwaan kepada penghuni.

Halaman sempit dapat difungsikan sebagai taman resapan air (taman kering) dengan struktur sederhana dari bawah ke atas, batu apung, ijuk, koral, pasir kasar, dan tanah/koral/ kerikil, dengan ketebalan beragam sesuai kondisi tanah.

Penanaman pohon di taman depan (yang paling memungkinkan) dibandingkan dengan taman belakang merupakan pemasok oksigen sekaligus memberikan keteduhan dan kesejukan kepada penghuni. Di pagi hari, penghuni tetap disarankan membuka jendela dan pintu untuk menjamin ketersediaan sinar matahari dan udara segar masuk menghangatkan ruang dan menggantikan udara pengap dalam rumah.

Rumah mungil akan lebih nyaman jika masalah ketersediaan dan kualitas air bersih yang diperoleh dari PAM, pompa tangan, atau pompa mesin diperhatikan dengan baik, apalagi jika terjadi kesulitan air bersih di musim kemarau. Lalu, bagaimana sistem pengelolaan sampah juga perlu dipelajari dengan cermat, apakah dikelola sendiri (daur ulang) atau disediakan tempat penampungan sementara.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan diatas, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk memaksimalkan desain rumah mungil anda :

Interior Rumah Mungil

GUNAKAN CERMIN

Cermin menciptakan kesan luas pada ruang. Gunakan cermin di daerah meja makan atau ruang keluarga. Cermin dengan ukuran besar di tempat tepat menghasilkan efek ruang yang kuat. Sebelum cermin diletakkan di dinding, kita dapat mencoba-coba dahulu penempatannya di beberapa tempat untuk mengetahui efeknya pada ruang.

GUNAKAN DESAIN-DESAIN BUILT-IN

Desain built-in menciptakan kesan ruang yang simpel dan membuat ruang lebih luas. Selain itu dapat mengurangi biaya pembelian furniture. Misalnya di ruang tidur, lemari dapat dibuat “menempel” ke tembok atau di dalam gypsum. Kita hanya perlu membuat ambalan di dalamnya dan membuat pintunya saja hingga memperkecil biaya pembuatan furniture. Bagian dalam lemari dapat dilapisi wallpaper supaya lebih manis.

GUNAKAN UKURAN FURNITURE YANG KECIL

Misalnya untuk meja makan. Gunakan meja makan kecil dan diletakkan menempel tembok dengan 4 kursi. Kursi yang digunakan lebih baik puff sehingga kesan ruang lebih luas. Gunakan pula coffee table dan credenza yang berukuran kecil.

PILIHLAH FURNITURE BERKESAN RINGAN

Jangan memilih furniture yang “berat” dan tebal. Cari furniture yang tipis dan berbentuk rangka, bukan bidang. Contohnya untuk credenza tv, pilih furniture berkaki, jangan yang penuh sampai ke lantai.

PILIH WARNA RUANG YANG MUDA

Warna ruang jangan gelap untuk bidang dinding yang besar. Pilih warna muda sehingga terang dan berkesan luas.

MAKSIMALKAN TEMPAT MENYIMPAN

Gunakan semaksimal mungkin furniture untuk tempat penyimpanan. Misalnya membuat laci-laci di bawah ranjang, nakas yang dapat menyimpan barang, credenza yang dapat memuat majalah-majalah dan semua furniture lainnya. Dengan banyak penyimpanan akan mengurangi barang-barang yang dibiarkan tergeletak dan jika arang bertambah banyak tidak perlu membuat lagi tempat peyimpanan.

CIPTAKAN KESAN FINAL

Jangan biarkan dinding kosong terlalu besar. Dinding kosong dapat diisi dengan lukisan atau hiasan. Jangan pula dibuat terlalu penuh. Tapi secukupnya saja sehingga bangunan tidak terkesan kosong dan dingin.

Kini, Anda pun dapat menikmati rumah mungil yang indah, sehat, dan bersahabat dengan lingkungan.

Desain Rumah Minimalis


(gambar; geometrica house collection, didesain oleh astudio)

Desain rumah akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Kita bisa mendapati berbagai jenis desain rumah yang berkembang di masyarakat dewasa ini, antara lain desain rumah minimalis, modern, mediterania, klasik dan sebagainya. Hal ini merupakan keharusan sesuai perkembangan jaman, kita semakin menyadari bahwa peran desain dan arsitek sangat berpengaruh bagi keindahan desain rumah kita.Desain rumah bergaya minimalis adalah yang perkembangannya sangat pesat akhir-akhir ini. Kami dari astudio mendapati banyak orang menghendaki menggunakan gaya minimalis untuk mengikuti mode. Biasanya kalangan yang tertarik untuk menggunakan gaya minimalis adalah dari mereka yang masih berjiwa muda. Para eksekutif muda menyukai gaya minimalis, karena gaya yang ini dipandang praktis dan dapat mewakili gaya hidup modern mereka.


Sumber gambar: dokumen arsip astudio

Sebenarnya, gaya minimalis bukanlah sebuah gaya arsitektur saja, namun dibalik itu, gaya ini memiliki jawaban atas tantangan jaman yaitu mendapatkan 'hasil maksimal dari sesuatu yang minimal'. Bisa jadi ini merupakan dana pembangunan yang minim, atau gaya hidup yang diminimalkan. Seringkali gaya ini dipakai karena keterbatasan dana, namun menjadi sangat menarik karena dengan keterbatasan ini kita masih dapat mengikuti mode tren arsitektur terkini.

Simak saja, tampilan rumah tanpa ornamen berlebihan, memakai bahan-bahan material yang diekspos sehingga terkesan jujur dalam penampilannya, tidak berlebihan. Bila dicari ibaratnya, seperti seorang eksekutif muda yang hendak pergi kekantor, dengan pakaian elegan yang tidak berlebihan, bersih dan praktis. Namun karena hal ini merupakan mode, maka kita masih merasa 'memiliki bagian' dari mode yang sedang berkembang saat ini. Bagi banyak orang, hal ini sangat menyenangkan (mungkin Anda juga senang dengan mengikuti mode saat ini?)

Gaya minimalis pada intinya merupakan suatu jawaban atas keadaan yang dicetuskan oleh orang-orang yang menganut paham minimalisme sebagai protes atas keadaan masyarakat yang tidak menghargai sumber daya alam dengan mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam untuk hal-hal yang tidak perlu dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan minimalisme ini merupakan gerakan 'back to basic' atau kembali kepada kesederhanaan, konon gerakan ini timbul di Amerika yang merupakan suatu hal yang dapat dianggap positif dari suatu gerakan jaman modern.


(gambar; interior design in house of young executive, didesain oleh astudio)

Gambar diatas merupakan salah satu contoh sudut ruangan yang 'minimalis', dimana ruangan ini sama sekali tidak terlihat berhias, namun jujur apa adanya. Namun dengan desain ini kita justru bisa merasakan suatu ruang yang lapang dan lega. Istilahnya 'tidak ribet'.

Bagi kita yang menyukai gaya hidup modern, gaya ini bisa jadi merupakan pilihan untuk melengkapi gaya hidup sehari-hari kita. Misalnya bila pasangan suami istri dalam satu rumah sama-sama bekerja, dan terbiasa dengan gaya hidup yang cepat, simple dan praktis.


(gambar: interior design, didesain oleh astudio)

Meskipun demikian, dalam desain rumah bergaya minimalis, kita perlu memperhatikan kesesuaiannya dengan iklim. Karena gaya minimalis merupakan gaya modern yang sangat sederhana dan berasal bukan dari negeri kita, kita perlu memperhatikan faktor-faktor iklim tropis seperti hujan dan panas matahari, antara lain dengan membuat rumah kita bisa berhadapan dengan tampias matahari ataupun panas yang menyengat.

Article astudio

Kamis, 01 Januari 2009

Akali Lahan Sempit dengan Tepat

Memiliki lahan terbatas di kawasan padat penduduk membutuhkan kepiawaian dalam menyiasati ruang agar terwujud sebuah hunian yang nyaman dan terasa lapang. Pemilihan gaya dan bentuk bangunan yang tepat menjadi faktor penentunya.

Denah.

Luas Bangunan = 155.5 m2

Luas Tanah = 38.5m2

Ruang Tidur.

Kamar tidur anak yang menghadap kearah depan rumahpun terlihat minim pernik.

Kamar tidur utama yang terletak dilantai 3 memiliki bukaan kecil pada sisi atas dinding kamar sebagai sumber pencahayaan pada siang hari.

Ruang Makan.Ruang makan yang terletak diatas dapur dilengkapi wastafel disalah satu sudutnya. Kesan lapang sangat terasa diruangan ini karena tidak dipenuhi perabotan.

Taman kering dilantai atas

Karena memiliki ruang tanah terbatas namun ingin tetap memiliki taman. Ide yang kita tuangkan yaitu menyulap dak lantai atas menjadi taman kering . Memang tidak tampak adanya tanah, taman ditutupi batuan koral sebagai dasarnya. Tanaman yang ada tumbuh didalam pot-pot berbagai ukuran.

Senin, 22 Desember 2008

Konsep Desain Rumah Sederhana Sehat

Ide Dasar Desain

Ide utama yang diangkat dalam gagasan desain ini adalah pengoptimalan peran ruang-ruang terbuka pada skala kavling dan kelompok massa dalam desain rumah sehat sederhana. Ide ini berangkat dari pengamatan bahwa selama ini pada umumnya desain ruang hunian pada rumah sederhana sehat hanya terfokus pada desain massa bangunan sedangkan pengolahan ruang terbuka seringkali hanyalah sebagai akibat dari perletakan massa bangunan dan pembagian kapling.

URAIAN DESAIN SKALA KAPLING

DASAR PEMIKIRAN

Pada skala kapling terabaikannya keberadaan ruang terbuka sebagai bagian dari ruang hunian seringkali menyebabkan hilangnya ruang terbuka tersebut, baik di halaman muka maupun di halaman belakang rumah, dalam proses pertumbuhan rumah.

Kebutuhan akan ruang sesuai pertambahan fungsi adalah penyebab umum hilangnya ruang terbuka di halaman belakang. Penghawaan dan pencahayaan alami bangunan adalah hal yang paling terganggu akibat pertumbuhan ini, rumah menjadi tidak sehat. Sedangkan pada ruang terbuka di halaman muka, kegagalannya sebagai zona transisi antara ruang publik dan ruang privat menyebabkan perubahan fungsinya sebagai teras. Hal ini juga terjadi pada umumnya karena tidak adanya ruang transisi pada pengolahan kulit luar massa bangunan.

Secara umum pada skala yang lebih besar, hilangnya ruang-ruang terbuka dalam kavling tersebut menyebabkan ketimpangan proporsi ruang terbuka dan ruang terbangun, yang tentu saja akan mengakibatkan berbagai permasalahan lingkungan dalam jangka panjang.


Gbr. 1 Pertumbuhan massa yang 'memakan' ruang terbuka di halaman belakang

Berangkat dari pemikiran diatas maka ide pengoptimalan peran ruang terbuka dalam skala kavling diwujudkan melalui perletakan ruang terbuka dan massa bangunan secara berselang-seling dengan pengolahan massa utama berupa bangunan dua lantai sedemikian rupa sehingga tercipta ruang-ruang terbuka positif. Lebih jauh dengan pengolahan ruang terbuka dan massa tersebut juga diharapkan akan menciptakan kesinambungan yang lebih baik antara ruang dalam dan ruang luar, antara hunian dengan kavling, dan kavling dengan lingkungannya.


Gbr. 2 Penciptaan ruang terbuka positif dengan perletakan ruang terbuka dan massa secara berselang-seling

DESAIN
A. Ruang Terbuka

Dalam kasus rumah sederhana sehat ruang terbuka merupakan elemen penting sebagai bagian dari ruang hunian dimana dengan luas ruang dalam yang relatif sempit dan terbatas, ruang terbuka menjadi ruang yang potensial guna melengkapi kebutuhan ruang hunian, baik secara fisik, sosial, ekologis, maupun sikologis. Penempatan ruang terbuka dan masa bangunan secara berselang-seling dalam gagasan ini ditujukan untuk mengoptimalkan daya guna ruang terbuka sehingga tidak hanya berperan sebagai penyedia pencahayaan dan penghawaan alami rumah dan juga sebagai lahan hijau dalam kavling. Lebih dari itu ruang terbuka yang terjadi diharapkan juga bisa berperan untuk menampung aktivitas sehingga juga bernilai sosial dan juga sebagai ruang-ruang transisi baik secara fisik maupun visual guna menciptakan kenyamanan psikologis.


Gbr. 3 Ruang terbuka positif

B. Massa Bangunan

Melengkapi konsep ruang terbuka diatas, maka diperlukan juga konsep pengolahan massa bangunan sehingga dalam perkembangannya, pertumbuhan massa bangunan tidaklah merusak keberadaan ruang terbuka yang direncanakan.

Pengaturan pertumbuhan massa bangunan secara umum dilakukan dengan dua cara :

  1. Melalui pemisahan zona hunian menjadi zona utama dan zona servis yang dibatasi oleh ruang terbuka. Pemisahan zona ditujukan untuk :
    1. menjamin terjadinya penghawaan dan pencahayaan alami dengan adanya ruang terbuka
    2. menciptakan fleksibilitas pembagian dan pertumbuhan ruang dalam pada massa utama karena tidak terbatasi oleh WC dan dapur.
    3. Memberi batas fisik yang jelas berupa ruang terbuka sebagai panduan pertumbuhan massa utama sehingga tetap terkontrol
    4. Menunjang aktifitas pada kedua zona agar tidak saling mengganggu

  2. Melalui perencanaan massa utama dua lantai. Perencanaan massa utama dua lantai dilakukan dengan tujuan :
    1. untuk mendapatkan pemanfaatan lahan KDB dan KLB yang optimal
    2. untuk penciptaan ruang-ruang dalam yang lebih variatif dengan adanya gradasi ruang privat dan public secara vertikal.
    3. Membatasi pertumbuhan massa agar tetap "langsing" sehingga pencahayaan dan penghawaan alami dapat tetap terjaga

  3. Melalui perletakan teras yang cukup besar, untuk menciptakan gradasi yang lebih halus peralihan antara ruang publik dan ruang privat

    Gbr. 4 Pengolahan massa bangunan

C. Modul

Pertimbangan ukuran modul didasarkan pada pertimbangan kebutuhan ruang gerak dan batasan struktur bangunan agar tetap sederhana dan murah. Material struktur yang menjadi pertimbangan adalah beton dan kayu/bambu sebagai struktur yang paling umum dipakai oleh masyarkat.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka ditetapkan ukuran 90 x 180 cm sebagai modul ruang terkecil. Dimana secara aktifitas 90x180 adalah ruang minimal untuk dapat melakukan aktifitas terkecil seperti mandi, cuci baju, dll. Sedangkan secara struktur modul tersebut dapat diwujudkan dengan cukup efisien dengan menggunakan struktur kayu sederhana dan dengan sistem kantilever.

Untuk jarak terbesar ditetapkan 3,6 m dimana secara ruang sudah cukup besar untuk menampung aktifitas yang kompleks seperti ruang keluarga, ruang tidur dll. dan secara struktur juga masih bisa dikerjakan dengan struktur kayu.

D. Tipe Rumah Berdasarkan Luas

Berdasarkan penetapan modul ruang diatas maka diusulkan dua alternatif tipe rumah berdasarkan ukuran luas kavling dan ruang, sebagai berikut :

  1. Tipe kecil

    Luas Maksimum : Lt 1 = Servis = 11,34 m2

    Utama = 28,38 m2
    Lt 2 = Utama = 28,35 m2
    Luas Total : Lt 1 = 39.69 m2
    Keseluruhan = 68.04 m2
    Luas Lahan

    = 73.71 m2

  2. Tipe Besar

    :


    = 11,34 m2

    Utama = 39.69 m2
    Lt 2 = Utama = 39.69 m2
    Luas Total : Lt 1 = 51.03m2
    Keseluruhan = 90.72 m2
    Luas Lahan

    = 85.05 m2


    Gbr. 5 Tipe rumah pada kapling

D.1 Modul Ruang

D.2 Modul Kavling

    Untuk menciptakan koordinasi ukuran modul yang baik maka modul kavling dibuat juga berdasarkan kelipatan 90 x180 cm. Besar kavling direncanakan didasarkan pada pendekatan luas kavling optimal yang ditentukan yaitu 72-90 m2, dengan KDB 60% dan KLB 1.2. Berdasarkan hal ini maka dibuat dua alternatif kavling yaitu tipe kecil (73.71m2) dan tipe besar (85.05)

E. Pola Perkembangan

Dengan pertimbangan untuk menekan biaya invesatasi awal maka desain bangunan dipersiapkan dapat dibangun secara bertahap dengan konsep pertumbuhan dari rumah inti hingga berkembang penuh sebagai berikut :

    A. Rumah Inti Tipe Kecil

    Luas Minimum : Lt 1 = Servis = 6.4 m2
    = Utama = 12.15 m2
    Lt 2 = Utama = 0 m2
    Luas Total : Keseluruhan = 18.55 m2
    Luas Lahan = 73.71 m2


    Gbr. 7a RIT tipe kecil

    B. Rumah Inti Tipe Besar

    Luas Maksimum : Lt 1 = Servis = 6.4 m2
    = Utama = 17.01 m2
    Lt 2 = Utama = 0 m2
    Luas Total : Keseluruhan = 23.41 m2
    Luas Lahan = 85.05 m2


    Gbr. 7a RIT tipe besar
    Rumah Inti Tumbuh Penggunaan ruang lantai dua dan penambahan masa servis Penambahan ke samping

    Gbr.8 Skema pola perkembangan rumah

E.1 Variasi pertumbuhan rumah

Dalam proses pertumbuhannya sendiri variasi pertumbuhan rumah dimungkinkan sehingga penghuni dapat mlukannya sesuai dengan kebutuhannya masing-masing tanpa mengganggu karakter lingkungan hunian.



Gbr. 9 Variasi pertumbuhan rumah
F. Struktur, Konstruksi dan Material

Berdasarkan TOR sayembara maka pemilihan sistem dan material struktur haruslah didasarkan pada zonasi bahan bangunan yang ada. Sesuai studi kasus yang akan diambil maka zonasi yang diambil sebagai acuan adalah daerah Jawa Barat, dengan usulan lebih rinci sebagai berikut :

URAIAN DESAIN SKALA KELOMPOK MASSA

DASAR PEMIKIRAN

Pada skala lingkungan, permasalahan penyediaan rumah sederhana sehat selanjutnya adalah bagaimana penataan kelompok massa hunian tersebut dapat menunjang perkembangan kehidupan sosial ekonomi penghuninya. Penataan berderet linier merupakan hal umum yang kita temui pada penataan perumahan sederhana. Tidak adanya pembagian kelompok massa kedalam kelompok-kelompok lebih kecil menyebabkan perumahan menjadi sangat massal dan tidak mendukung tterjadinya perkembangan ikatan sosial antar penghuni. Padahal terbentuknya sebuah komunitas yang solid merupakan modal besar dalam upaya pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah.

DESAIN

Berangkat dari pemikiran diatas penataan hunian dalam skala lingkungan diusulkan dengan penataan massa berupa satuan cluster kelompok massa pada tingkat RT, dengan jumlah rumah +/- 50 rumah (+/- 250 penduduk). Selanjutnya pembentukan cluster dilakukan dengan menyusun kavling hunian mengitari ruang terbuka sebagai pusat orientasi cluster yang juga berperan sebagai ruang pengikat secara sosial bagi penghuni tiap RT tersebut. Sistem cluster ini selanjutnya diharapkan dapat menjadi kesatuan permukiman terkecil, secara fisik dan sosial, yang dapat direplikasi sebagai elemen pembentuk permukiman sederhana pada skala yang lebih luas.

    A. Studi Kasus
    Sesuai dengan konsep penguatan kesatuan sosial masyarakat sebagai basis pemeberdayaan maka penerapan konsep penataan perumahan sederhana sehat ini mengambil studi kasus re-design pembangunan perumahan dengan sistem P2BPK (Pembangunan Perumahan Bertumpu Pada Kelompok) bagi karyawan rumah sakit Borromeus, di Bandung.

    B. Pemilihan Tapak dan Kebutuhan Unit Rumah
    Sesuai kebutuhan maka jumlah unit rumah yang akan dibangun adalah sebanyak 51 unit rumah dengan luas kapling 72 m2.

    Sesuai dengan proses rembug kerja antara anggota calon penghuni didapat kriteria pemilihan tapak sebagai berikut :

    1. Diperhitungkan terhadap sarana dan prasarana yang tersedia misalnya jaringan jalan, jaringan listrik, sumber air, fasilitas pendidikan dan fasilitas lainnya
    2. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota
    3. Lokasi tidak pada daerah banjir
    4. Tidak dalam keadaan sengketa
    5. Harga yang terjangkau
    6. Akses terhadap transportasi cukup baik
    Dari kriteria tersebut maka didapat lokasi tapak di daerah Cimindi - Cimahi

    C. Kondisi Tapak

    Batas tapak : Batas tapak dibatasi oleh saluran air pada sisi Utara, Jalan lingkungan dan permukiman eksisiting pada sisi Timur dan sawah pada kedua sisi lainnya.
    Luas Tapak : +/- 6.700 m2
    Kondisi Eksisting : Kondisi tapak adalah pada lahan kosong di pinggir lingkungan perumahan sederhana yang sudah ada. Kondisi tapak sebelum dibangun berupa sawah.

    D. Pola Penataan Massa


    Gbr. 12 Rencana Tapak


Rabu, 03 Desember 2008

Denah Rumah Lantai 2

Sebagai kelanjutan denah rumah lantai 1, kali ini saya sajikan denah rumah sederhana 2 lantai. Perumahan sederhana biasanya menyediakan lahan sekitar 100m2. Pengembangan rumah tipe 21 (T21), tipe 36 (T36), dan tipe 45 (T45), hanya punya 1 alternatif. Yaitu membuat rumah menjadi 2 lantai. Kebutuhan kamar tidur berkisar antara 2 s.d. 3 km tidur. Beberapa contoh denah di bawah ini mungkin membantu.

Anda mungkin sedang berpikir untuk merenovasi rumah Anda, atau akan membangun rumah di atas lahan kecil Anda. Anda sedang mencari inspirasi denah pengembangan rumah.

Denah ini saya ambil dari familyhomeplan.com. Dan karenanya ukuran dalam denah menggunakan ukuran feet (kaki). Sekedar bantuan, saya sampaikan informasi panjang lebar, dan luasannya dalam ukuran meter. Sedangkan ukuran ruang masih menggunakan ukuran asli feet. Kalau Anda mau mengubahnya ke dalam ukuran meter, Anda cukup mengkalikannya dengan faktor 0.3084. Misalnya, 30 feets, = 30×0.30.84 = 9,14m.


Contoh 1. Luas Tanah terpakai/lantai1 48m2 (6,1m x7,9). Luas Bangunan 90m2

Lantai 1

Lantai 2

Contoh 2. Luas Tanah terpakai/lantai1 50m2 (6,1m x8,2). Luas Bangunan 80m2

Lantai 1

Lantai 2

Contoh 3. Luas Tanah terpakai/lantai1 71,5m2 (7,7m x9,3). Luas Bangunan 92m2

Lantai 1

Lantai 2

Contoh4. Luas Tanah terpakai/lantai1 100m2 (9,1m x11). Luas Bangunan 126m2

Lantai 1


Lantai 2

Jangan lupa, seperti juga saya sampaikan dalam tip sebelumnya, denah di atas dibuat oleh arsiteknya untuk keluarga di Amerika. Dalam banyak kasus, denah tersebut belum memenuhi kebutuhan rumah tangga di Indonesia pada umumnya. Keluarga di Indonesia, biasanya memerlukan tambahan kamar pembantu. Selain itu dapur kotor, karena sering masak. Serta tempat cuci jemur, khususnya kalau Anda tidak menggunakan mesin cuci sekaligus pengering.

Karenanya, denah di atas cukup dipakai sebagai referensi saja. Selebihnya, sesuaikan layout ruang sesuai kebiasaan keluarga Anda. Selain itu, ketika membuat fasade atau tampak rumah Anda tentu dapat membuat pilihan sendiri, entah minimalis, etnik ataupun mediterania. Tetapi yang penting, sesuaikan dengan iklim tropis.

Selasa, 02 Desember 2008

Desain Kamar Tidur Nyaman

Kenyamanan di Kamar Tidur

Kamar tidur merupakan ruangan yang paling didesain dibandingkan dengan ruangan-ruangan lainnya. Banyak orang percaya bahwa kamar tidur harus penuh dengan ketenangan dan nyaman. Warna-warna yang terlalu terang tidak direkomendasikan sebab warna-warna yang terlalu terang tidak memberikan kesan yang menenangkan. Warna-warna yang paling cocok untuk kamar tidur lebih cenderung ke warna-warna yang lebih netral dan hangat.


Langkah pertama untuk mendekorasi kamar tidur, pilih warna kamar yang diinginkan. Jangan lupa untuk memilih warna yang lebih menenangkan. Setelah memutuskan warnanya, Anda harus siap untuk memilih furnitur yang cocok dengan keinginan dan sesuai dengan temanya. Untuk mendekorasi dinding kamar tidur, Anda bisa memilih foto atau lukisan yang ukuran besar untuk menghasilkan suasana yang unik. Selain memamerkan foto atau lukisan, Anda juga bisa mendekorasi kamar dinding dengan menggunakan wallpaper yang bermotif untuk menambahkan kesan mewah.


Setelah memutuskan warna dan dekorasi dinding, yang anda harus perhatikan adalah lantai. Secara umum jangan memilih bahan seperti jubinm granit atau marmer. Itu karena anda tidak ingin bangun dari tidur dengan kaki menyentuh lantai yang dingin sekali. Bahan yang sering digunakan zaman sekarang adalah parquet, kayu atau karpet. Karpet memberikan kesan lebih hangat dan lembut. Karpet juga bisa menjadikan suasana dalam kamar tidur merasa lebih nyaman. Lantai berbahan kayu kini menjadi semakin popular untuk menjadi bahan untuk kamar tidur. Selain daripada lebih gampang dirawat, lantai kayu juga lebih murah dan mempunyai lebih pilihan warna.

Memilih warna gorden dan cocok dengan warna seprai bisa menambahkan kesan yang nyaman pada kamar tidur Anda. Gorden yang berwarna gelap sering digunakan untuk menghindari cahaya matahari ke dalam kamar tidur. Anda bisa menambahkan lapisan tambahan yang berwarna lebih terang untuk menutupi gorden yang berwarna gelap dan tetap bisa menghindari cahaya matahari.


Kasur merupakan furnitur yang paling penting dalam kamar tidur. Memilih kasur bukan hanya menuruti desain kasur, fungsi dan kenyamanan kasur yang cocok juga sangat penting untuk menciptakan suasana dan kesehatan yang bagus untuk Anda. Konsultasi dengan pakar atau doktor untuk menentukan kasur yang paling cocok untuk Anda.

Jika kamar tidur Anda berukuran kecil, Anda bisa menambahkan cermin di dinding atau di pintu lemari untuk menambahkan kesan lebih luas. Anda juga bisa memilih lemari baju yang menggunakan pintu dorong untuk mengatasi masalah kekurangan ruangan.


Lampu hias juga merupakan satu faktor yang penting dalam desain kamar tidur. Cahaya lampu yang berwarna kuning bisa menambahkan kesan mewah dan kehangatan pada ruang kamar tidur, malah cahaya lampu yang putih lebih cocok untuk digunakan di kamar tidur yang berkonsep minimalis. Adapun cahaya warna yang berwarna-warni lembut bisa menambahkan kesan futuristik ke kamar tidur. Menggunakan lampu sorot kecil untuk menyoroti ke furnitur seperti pintu lemari atau foto untuk menambahkan kesan mewah.

Jangan lupa bahwa Anda menghabiskan sebagian besar hidup Anda di dalam kamar tidur, dan kamar tidur juga merupakan satu ruangan yang paling pribadi untuk Anda. Menyesuaikan desain interior kamar tidur Anda dengan keinginan Anda dan memastikan kamar tidur Anda menenangkan dan nyaman.