PASANG IKLAN GRATIS!!!!

http://furnituredesign-joglosmart.blogspot.com

Pasang iklan langsung, cepat dan gratis. New Fair System, bagi-bagi keuntungan.

Minggu, 30 November 2008

Tips Merencanakan Rumah

Lebih kurang 85 persen rumah tinggal yang berdiri sendiri (detached) mengalami perkembangan luas lantai bangunan. Ini aspek yang perlu diperhatikan karena rumah yang dirancang untuk tumbuh adalah “rumah rencana di atas rencana”.
Pengembangan rumah bisa dilakukan secara horizontal, vertikal, atau gabungan di antara keduanya. Apabila menyangkut lahan sempit, pengembangannya berarti ke arah vertikal.
Kalau ke arah vertikal, berarti ada persiapan pada fondasi. Fondasi-fondasi di tempat tertentu sudah disiapkan untuk menanggung beban dua lantai, sedangkan pada saat ini hanya dibangun satu lantai. Ke arah horizontal akan lebih mudah, tetapi berarti Anda harus memiliki lahan cukup untuk pengembangan.
Akan tetapi, ke arah mana pun bangunan rumah tinggal Anda dibangun, masalah rumah tinggal yang direncanakan berkembang ialah bagaimana supaya pada setiap tahap perkembangan rumah Anda terlihat rapi dan tidak ada masalah kebocoran di tempat yang akan menjadi “sambungan” bangunannya.
Contohnya, jika kita menyiapkan rumah tinggal akan berkembang ke atas, berarti Anda harus menyiapkan tempat untuk tangga. Di tempat tangga selalu ada lubang besar yang disebut sebagai lubang tangga. Saat lantai kedua belum dibangun biasanya terlihat ruang dengan bagian atas menganga.
Ini semua membutuhkan perancangan yang bertahap dan setiap tahap merupakan rancangan yang selesai. Artinya, wujudnya adalah wujud selesai pada tahap tersebut. Jangan tampak rumah ini belum selesai. Misalnya, kita membangun dalam tiga tahap yang memakan waktu lama. Lalu, setiap tahap berjarak lima atau sepuluh tahun, maka bisa dibayangkan kalau tidak tampak selesai selama waktu itu, tentu akan berdampak pada citra pemilik rumah.
Hal yang perlu diperhatikan adalah soal teknis, terutama pada hal yang tidak terlihat. Umpamanya soal fondasi tadi yang harus disiapkan untuk tahap selanjutnya, yaitu berupa tambahan lantai di atas, maka kita harus menyiapkan fondasi yang akan mampu mendukung bangunan dua lantai. Meskipun untuk selama lima tahun, misalnya hanya mendukung satu lantai, ada investasi yang harus kita benamkan selama itu.
Mengenai saluran dan instalasi lainnya harus dibuat sedemikian rupa agar kita tidak perlu membongkar instalasi yang lama bila kita melakukan perluasan. Lagi-lagi ada investasi yang ditanamkan.
Juga di setiap tahap tentu akan ada masalah tentang ventilasi dan pencahayaan alami. Ini yang harus diperhatikan dalam perancangan bahwa pada tahap- tahap awal proporsi pendanaannya akan lebih besar dari tahap berikutnya.
Meski demikian, merancang rumah tumbuh tetap cukup menarik dari segi pendanaan mengingat kita akan segera memperoleh tempat tinggal di satu pihak dan mengingat pula uang yang kita miliki akan terus menurun nilainya bila kita tidak segera membelanjakannya, di lain pihak.
Dari segi kepraktisan, rumah tumbuh akan memberikan kita efisiensi hidup karena rumah yang kita tinggali mengikuti kebutuhan yang pas sepanjang perjalanan hidup keluarga kita.

Kiat

Gunakan bahan finis dari bahan alam, seperti batu kali, kayu, atau bata agar pada saat pengembangan beberapa tahun kemudian kita tidak mengalami kesulitan mendapatkan bahan-bahan finis yang diperlukan.
Seandainya kita menggunakan bahan buatan, seperti keping keramik, kemungkinan besar kita tidak bisa mendapatkan lagi jenis dan warna yang sama seperti yang kita gunakan karena tidak tersedia lagi di pasar. Itulah sebabnya lebih baik jika kita menggunakan bahan alam yang selalu tersedia kapan pun.
Akan tetapi, sebaliknya bisa juga Anda memasukkan tema kronologis dalam rancangan Anda. Artinya, Anda justru ingin memberi finis dengan corak warna bahan yang berbeda di setiap tahap sehingga pada akhirnya rumah Anda bisa “bercerita” bagian mana yang dibangun pertama.

sumber: http://www.kompas.co.id

Tidak ada komentar: