PASANG IKLAN GRATIS!!!!

http://furnituredesign-joglosmart.blogspot.com

Pasang iklan langsung, cepat dan gratis. New Fair System, bagi-bagi keuntungan.

Senin, 01 Desember 2008

Hidup di Rumah Mungil

Belajar Hidup di Rumah Mungil

Rumah besar menjadi tanda kesuksesan, menjadi lambang kekayaan? Itu pendapat yang sudah ketinggalan. Yang berlaku sekarang, punya rumah besar berarti menghabiskan biaya besar untuk membangun, merenovasi, memelihara, maupun mengisinya.

Punya rumah besar juga berarti menghilangkan keintiman di dalam keluarga (karena orang dulu punya rumah besar dihuni oleh banyak orang, sementara sekarang orang cenderung tinggal bersama dalam kelompok yang lebih kecil). Dan sebenarnya yang lebih penting, punya rumah besar berarti membutuhkan waktu besar (banyak) untuk mengurusnya.

Tidakkah lebih baik bila waktu yang tersisa digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup dibandingkan untuk mengurus rumah besar? Tidakkah kualitas hidup Anda akan meningkat bila waktu luang yang Anda miliki bisa Anda gunakan untuk berisitirahat, berolah raga, bermain bersama anak-anak, bersosialisasi dengan teman-teman, berkunjung ke rumah saudara, atau sekadar berkontemplasi di taman belakang rumah, ketimbang harus membereskan rumah seharian penuh?

Mengubah Pola Pikir

Tapi, mengatur rumah kecil juga bukan persoalan mudah. Di sinilah tantangannya. Nomor satu yang harus diingat adalah menanamkan kepada diri sendiri bahwa kita tinggal di rumah dengan ruang terbatas. Jadi terbiasalah dengan barang yang juga terbatas. Baju yang tidak lagi dipakai segerahlah disumbangkan, sehingga kita tidak perlu banyak lemari. Untuk memasak, cukuplah dengan satu panci serbaguna yang bisa digunakan untuk memanggang, menggoreng, merebus, dan mempresto sekaligus. Sehingga kita tidak perlu kitchen set besar untuk menyimpan panci dan penggorengan dalam berbagai ukuran.

Setelah masalah pola pikir teratasi, baru kita mengarah ke penataan ruang di dalam rumah.

Pembagian Ruang

Pembagian ruang menjadi poin penting bila rumah kita terbatas luasnya. Kita tidak perlu membuat ruang yang terpisah-pisah berdasarkan fungsi hanya untuk mendapatkan privasi di masing-masing ruang tapi mengorbankan keleluasaan. Selama kita tidak sering menerima tamu, sebenarnya kita sudah mendapatkan privasi ketika berada di dalam rumah, di sudut manapun kita berada. Ruang yang benar-benar membutuhkan privasi sekalipun dari anggota keluarga lain hanyalah kamar tidur dan kamar mandi.

Karena itu cara paling bijaksana untuk mengatur ruang di rumah kecil adalah membuat kamar tidur dan kamar mandi sesuai kebutuhan, lalu membiarkan sisa ruang yang ada menjadi satu ruang publik besar. Kita bisa memasukkan semua kebutuhan akan ruang di dalam ruang publik ini; ruang tamu/keluarga, ruang makan, ruang baca, bahkan dapur. Bila ingin sedikit pemisahan, bisa digunakan bentuk ruang berbelok.

Untuk area servis seperti kamar tidur pembantu, tempat cuci, dan tempat jemur bisa dibuatkan di dak atas (lantai 2), yang bisa dijangkau dengan tangga putar dari halaman belakang.

Fungsi Ganda

Selain ruang-ruang utama seperti yang sudah disebut tadi (ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar tidur, dan kamar mandi), mungkin Anda membutuhkan juga ruang lain. Misalnya saja ruang baca, ruang kerja, ruang belajar, atau ruang bermain anak. Di mana ruang-ruang ini harus diletakkan, sementara lahan sepertinya sudah habis?

Coba gunakan metode fungsi ganda. Jadi satu ruang bisa dibuat untuk dua fungsi secara bergantian. Toh, aktivitas di satu ruang biasanya tidak terjadi sepanjang hari.

Misalnya, untuk ruang belajar anak bisa menggunakan ruang makan. Fungsikan meja makan untuk meja belajar ketika sedang tidak digunakan untuk makan. Untuk itu, waktu makan keluarga dan waktu belajar anak perlu diatur. Pastikan meja makan berada menempel pada dinding dan tersedia colokan listrik di situ. Jadi ketika belajar, anak bisa menggunakan lampu baca tambahan.

Bila ada anggota keluarga yang senang membaca, di sebuah sudut ruang keluarga bisa diletakkan satu kursi yang cukup nyaman dengan satu meja untuk meletakkan lampu baca. Untuk menciptakan kesan nyaman, langit-langit di sudut ini bisa dibuat sedikit lebih rendah.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat rumah mungil kita jadi nyaman. Tinggal di rumah kecil tidak berarti harus menderita. Bahkan harusnya kita bisa lebih bersuka cita.

Sumber: Tabloid Rumah

Sehatkah Rumah Anda?

Apakah Anda sudah mempunyai rumah yang sehat? Anda dapat menjawab pertanyaan itu dengan memperhatikan rumah Anda. Rumah yang sehat akan memberikan kenyamanan, dan tentu saja tidak membuat penghuninya sakit.

Rumah disebut sehat bila:
1. Sirkulasi udara yang keluar-masuk dalam rumah berputar secara baik.

2. Lingkungan di sekitar rumah bersih dan teratur. Tumpukan sampah harus segera dibersihkan dan air di got depan rumah harus mengalir dengan lancar.

3. Mendapat cukup sinar matahari pagi yang dapat mematikan kuman-kuman dan menyegarkan isi rumah.

4. Tidak banyak barang/perabotan rumah yang membuat rumah menjadi sumpek. Terlalu banyak barang di dalam rumah dapat menyerap debu, sehingga tidak baik untuk kesehatan.

5. Tata letak perabot secara berkala diubah susunannya, agar debu/kotoran yang tersembunyi dapat dibersihkan. Selain itu juga dapat mengubah suasana ruang.

6. Terdapat tanaman yang dapat memberikan kesegaran di dalam maupun di luar rumah.

Tidak ada komentar: