PASANG IKLAN GRATIS!!!!

http://furnituredesign-joglosmart.blogspot.com

Pasang iklan langsung, cepat dan gratis. New Fair System, bagi-bagi keuntungan.

Selasa, 03 Februari 2009

Selasar sebagai Orientasi Hunian

_mg_0627 Arsitek mempunyai berbagai cara untuk menerjemahkan kebutuhan pemilik rumah dalam mewujudkan huniannya. Pada bangunan rumah tinggal di kawasan Bangka, Jakarta Selatan ini, kebutuhan tersebut dipenuhi dengan mendesain massa dan ruangan yang berorientasi pada bagian selasar bangunan, dalam garis desain yang ‘clean’. Konsep ini tetap berkesan alami dengan desain khas tropis dan penggunaan warna-warna earth tone yang ‘hangat’

Konsep ‘Tenunan’ Ruang

_mg_0613 Secara umum, desain bangunan rumah tinggal ini tampak sederhana, baik bentuk maupun organisasi ruang-ruangnya. Namun ternyata hal tersebut tidak berarti bahwa bangunan ini biasa seperti rumah tinggal pada umumnya. Di dalam bangunan ini benar-benar terpenuhi seluruh kebutuhan hunian sehari-hari seperti layaknya sebuah rumah tinggal yang nyaman, dengan ruangan dan fasilitas yang memadai baik secara fungsional maupun estetis. Ternyata justru hal tersebutlah yang menjadi keistimewaan dan kekuatan desain bangunan rumah tinggal ini.

Kemewahan utama bangunan adalah ruang terbuka (open space) dan ruang tak terbangun (unbuilt space), demikian diutarakan oleh Tan Tjiang Ay sebagai arsiteknya. Pada rumah tinggal ini unsur-unsur ruang terbuka, taman, dan selasar yang disebutnya sebagai ‘spatial fabric’ muncul secara dominan, di mana didalamnyalah ‘ditenun’ ruang-ruang ideal yang merespon dengan baik kebutuhan hunian dan iklim tropis setempat.

Wujud Selasar Hunian

_mg_0763Fasada bangunan tampak sederhana dengan bentuk atap pelana yang memiliki derajat kemiringan cukup besar. Selebihnya berupa dinding polos bertekstur kamprot yang dicat dengan warna abu-abu kecoklatan yang alami, selaras dengan dominasi taman dan pohon-pohon hijau nan rindang yang menghalangi pandangan langsung ke arah fasada. Aspek privasi yang diperoleh dari pepohonan tersebut juga sesuai dengan desain fasada bangunan yang pada satu sisi tampak tertutup, sedangkan di sisi lain memiliki area pintu masuk yang didesain unik berupa pintu utama pada celah dinding bangunan yang bersifat terbuka. Pintu utama ini dibentuk dari ruji-ruji besi menyerupai pintu gerbang outdoor, sehingga tidak hanya bersifat tembus pandang, tetapi juga memudahkan cahaya dan angin masuk ke bagian dalam bangunan.

Pintu utama ruji besi tersebut berhubungan langsung dengan sebuah selasar yang cukup lebar, yang menerus sampai ke bagian paling belakang bangunan. Selasar ini terletak di tengah-tengah organisasi ruangan dalam bangunan, tetapi memiliki sifat semioutdoor yang terbentuk melalui desain terbuka yang berhubungan langsung dengan ruang luar berupa area lanskap. Dilihat dari pengkondisian dan ukurannya yang cukup luas, fungsi selasar ini tidak hanya diperuntukkan sebagai jalur penghubung setiap ruangan dalam tetapi juga sebagai sumbu bangunan yang merupakan bagian dari area hunian. Selasar pada bangunan rumah tinggal ini merupakan ruang komunal yang “hidup” dan terus berkembang sesuai dengan fungsinya.

Organisasi Linier Ruang

Massa bangunan berbentuk linier dari depan sampai ke belakang, dengan sebuah selasar besar sebagai jalur sirkulasi utamanya. Ruangan-ruangan di dalamnya ditata berorientasi pada selasar tersebut. Zona pertama dalam bangunan adalah area foyer di depan pintu utama dari ruji besi, yang juga termasuk dalam area selasar hunian. Pada area ini terdapat tangga melayang yang didesain simpel dari material beton ekspos dan besi hollow sebagai railing-nya. Selain berfungsi sebagai jalur sirkulasi vertikal ke kamar tidur anak pada lantai dua, tangga ini juga berfungsi sebagai faktor estetis selasar yang unik dan menarik. Kemudian di sisi kanan selasar terdapat kamar tidur utama, lengkap dengan ruang rias dan penyimpanan pakaian. Di sisi kiri selasar terdapat celah menuju garasi dan ruangan servis serta dapur. Pada area selasar depan dapur yang menghadap ke arah halaman hijau terdapat sebuah kisi-kisi besar yang berfungsi sebagai penghambat sinar matahari. Kisi-kisi besar tersebut juga berperan sebagai aksen estetis selasar dan massa bangunan yang secara umum memiliki desain clean dan simpel.

Visualisasi selasar dan ruangan dalam yang tampak dari pintu utama dari ruji besi berakhir pada dinding kaca living area yang bersifat lebih privat. Di bagian atasnya terdapat aksen sekaligus focal point berupa lubang besar berbentuk lingkaran yang unik. Living area yang terdiri dari ruangan televisi, ruangan duduk, dan ruangan makan tersebut, tampak menyerupai boks kaca karena berbentuk persegi panjang yang dibungkus oleh dinding dengan bukaan-bukaan kaca lebar dalam jumlah banyak. Di depannya juga terdapat selasar sebagai area perluasan dengan sifat keruangan yang lebih kuat melalui skala ketinggian yang lebih “akrab”.

Arsitek: Tan Tjiang Ay
Lokasi: Bangka, Jakarta Selatan

Tidak ada komentar: